Terkubur 21 Tahun di Kebun, 4 Senjata Api yang Dibawa Kolonel Benny ke Jenderal Niko Ternyata Milik Eks Kombatan GAM
- Kodam Iskandar Muda
VIVA – Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Benny Rahadian Chaniago bersama Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 115/Macan Leuser, Mayor Inf Abdul Hadi baru saja menghadap Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal di ruang kerjanya di Markas Kodam IM.
Kedatangan Kolonel mantan Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Sat Gultor) 81, Kopassus, TNI Angkatan Darat menemui Mayjen TNI Niko Fahrizal bukan pertemuan biasa.
Karena, Kolonel Inf Benny Rahadian datang tanpa tangan kosong, tapi membawa empat pucuk senjata api berikut dua magazen tanpa munisi untuk diserahkan kepada Jenderal TNI penyandang brevet pasukan rahasia Kostrad, Intai Tempur (Taipur).
VIVA Militer: Mayjen TNI Niko perlihatkan senjata api yang didapatkan Yonif 115
- Kodam Iskandar Muda
Empat senjata api itu semuanya masih dalam kondisi baik. Tiga pucuk berjenis pistol dan satu lainnya senjata laras panjang.
Senjata-senjata api itu bukan milik pribadi Kolonel Inf Benny tapi baru saja didapatkan dari prajurit TNI Yonif RK 115/Macan Leuser.
Berdasarkan siaran resmi Korem Teuku Umar dilansir VIVA Militer, Kamis 6 Maret 2025, empat pucuk senjata api itu didapatkan prajurit TNI dari seorang warga di Aceh Selatan.
VIVA Militer: Mayjen TNI Niko perlihatkan senjata api yang didapatkan Yonif 115
- Kodam Iskandar Muda
Jadi si warga itu menyerahkan senjata api itu secara sukarela. Ia tergerak untuk melakukan perbuatan baik itu setelah melihat perjuangan tulus prajurit Yonif RK 115/Macan Leuser membantu masyarakat tak mampu dengan merehab alias merenovasi tempat tinggal yang sudah tak layak lagi di Desa Pulo Ie Dua, Kecamatan Pasie Raja.
Kebetulan banget, ternyata rumah tak layak yang direhab prajurit TNI ternyata milik mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Empat senjata api itu selama ini telah disimpan dengan cara dikubur selama lebih dari 21 tahun di kebun.
Dan eks kombatan GAM itu menyerahkan senjata itu ke prajurit TNI saat Kolonel Inf Benny Rahadian berkunjung ke lokasi rehab rumah Yonif RK 115/Macan Leuser.
VIVA Militer Kolonel Inf Benny Rahadian di lokasi rehab rumah Yonif RK 115 ML
- Korem Teuku Umar
Selama ini memang wilayah Kecamatan Pasie Raja ini dikenal sebagai salah satu basis mantan kombatan GAM. Dan pasca bencana tsunami 2004 para kombatan banyak memilih menyimpan senjata mereka, terutama setelah terjadinya kesepakatan damai di Helsinki, Finlandia 2005.
Selama ini, dalam situasi damai, TNI terus berupaya untuk membangun kepercayaan dan dukungan masyarakat dengan menggelar berbagai kegiatan pembinaan teritorial kemasyarakatan dan kemanusiaan.
"Kami mengajak siapa pun yang masih memiliki senjata api sisa konflik untuk mengikuti langkah serupa. Penyerahan senjata secara sukarela tidak hanya menunjukkan niat baik dalam mendukung perdamaian, tetapi juga mencegah potensi ancaman hukum dan bahaya penyalahgunaan senjata," kata Mayjen TNI Niko.
Baca: Mediterania Memanas, Jet Tempur Sukhoi SU-35 Militer Rusia Kangkangi Pesawat Mata-mata Prancis