Secara Mental Marc Marquez Lebih Kuat dari Francesco Bagnaia di MotoGP Inggris
- Crash.net
VIVA – Marc Marquez secara mental lebih unggul dari rekan setimnya, Francesco Bagnaia untuk memulai balapan di MotoGP Inggris 2025 yang akan berlangsung di Sirkuit Silverstone, pada 23-25 Mei.
Bukan karena sepak terjangnya saat bersama Repsol Honda, atau Gresini Racing, namun karena Marc Marquez sudah melewati masa-masa sulit, dan memahami kecerobohannya ketika kecelakaan saat race di Jerez dan Amerika.
Pembalap Ducati, Marc Marquez
- Crash.net
Pada 2024, Marc Marquez yang masih membela Gresini Racing dan pertama kali menunggangi Ducati Desmosedici GP23 di Silverstone, Inggris, hanya finis ke-4 di belakang Francesco Bagnaia yang podium ke-3.
Walaupun belum mendapatkan hasil maksimal, tapi diprediksi Marc Marquez bisa menggila di musim ini. Selain bermodal motor yang lebih kuat dari tahun lalu, pembalap asal Spanyol itu secara psikologis lebih baik setelah podium ke-2 di Le Mans.
Banyak drama yang terjadi di MotoGP Prancis 2025, semua pembalap awalnya khawatir akibat rintikan air hujan turun saat pemanasan pertama kali sebelum start. Atas kondisi tersebut mereka ke pit untuk mengganti ban basah.
Sialnya, setelah mengganti spesifikasi wet race, tiba-tiba grimis pun berhenti. Sehingga ada 13 pembalap, termasuk Marc Marquez yang kembali ke paddock untuk mengganti motor dengan ban medium, atau settingan aspal kering.
Saat Marc Marquez dan beberapa pembalap lainnya takut akan keputusannya memilih ban untuk settingan aspal kering dalam kondisi cuaca yang tidak menentu tersebut, Johan Zarco sebagai tuan rumah tidak menghiraukannya.
Alhasil Marc hanya finis kedua dengan selisih waktu lebih dari 19 detik dari Zarco sebagai juara. Adapun dalam kondisi lintasan kering, MM93 menjadi yang tercepat saat sesi sprint race, sekaligus menebus kesalahannya di Jerez.
Kini Marc Marquez memimpin klasemen MotoGP sementara dengan mengantongi 171 poin, selisih 51 poin dari Francesco Bagnaia yang menempati posisi ketiga, dan selisih 22 poin dari adiknya, yaitu Alex Marquez yang menghuni peringkat kedua klasemen.
Berkaca dari performa juara dunia 6 kali itu, salah satu pengamat MotoGP, Lewis Duncan menganggap bahwa secara psikologis si semut Carvera lebih baik dari rekan satu timnya untuk berkompetisi di Silverstone setelah mendapatkan hasil cemerlang di Prancis.
"Le Mans adalah momen besar baginya, setelah apa yang terjadi di Jerez. Menghadapi akhir pekan yang sulit seperti itu dengan 20 poin, dan rival utamanya mengalami mimpi buruk, membuatnya melewati rintangan mental," ujar pengamat MotoGP, Lewis Duncan, dilansir Crash.net, Rabu 21 Mei 2025.
Menurutnya, Silverstone adalah jenis sirkuit yang di mana setiap pembalap akan membuat perbedaan, maka pemenangnya sulit untuk diprediksi. Namun dia merasa pengendara motor terbaik akan membuat perbedaan di akhir pekan ini.
Ditambah Pecco Bagnaia sudah terpuruk seperti kehilangan jatidirinya, akibat beberapa kali tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Berbeda dengan Marc ataupun Alex Marquez yang saat ini terlihat lebih bersinar dengan Desmosedici.
"Secara mental, Pecco sudah kehilangan kejuaraan ini karena komentar-komentar yang ia lontarkan. Ia tak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan dari motornya, ia tertinggal 51 poin," tuturnya.Â
