Youtuber Ini Minta Maaf Setelah Menuduh BYD Mencemarkan Nama Baik Pesaingnya
- Carnewschina
VIVA – BYD menjadi salah satu brand kendaraan ramah lingkungan terlaris di China. Di tengah kesuksesannya, ada saja masalah yang dialami, salah satunya dituduh Youtuber sudah menjelekkan nama baik pesaingnya.
Melansir Carnewschina, Kamis 22 Mei 2025, Sean sebagai pemilik akun Weibo Telescope (YouTube di China) meminta maaf setelah membuat klaim palsu terhadap brand mobil asal Shenzhen tersebut.
Nio Onvo L60
- Carnewschina
Sebelumnya, melalui akun Weibo miliknya, 19 Mei 2024, Sean mengklaim BYD telah memanipulasi akun media sosial salah satu konten kreator untuk mencemarkan nama baik perusahaan startup yang menjadi saingannya, yaitu Nio.
“Dengan ini saya mengklarifikasi secara terbuka dan dengan tulus meminta maaf kepada perusahaan BYD,” tulis klarifikasi Youtuber asal Tiongkok tersebut.
Sean yang sebelumnya adalah karyawan Nio, telah mengunggah di Weibo tentang gugatan hukum Nio dengan salah satu konten kreator, yaitu Che Shiji yang menyebarkan informasi menyesatkan tentang strategi harga.
Youtuber itu menuduh bahwa BYD adalah biang kerok yang menyediakan materi untuk diunggah konten kreator Che Shiji ke media sosialnya soal pengaturan harga mobil listrik Nio di Tiongkok dan Norwegia.
Sean mempertanyakan etika yang diduga menggunakan influencer sebagai "senjata" untuk mendapatkan banyak like, dan kemudian membiarkan mereka membayar ganti rugi setelah dituntut.
Melalui Weibo miliknya Sean mengaku memiliki bukti bahwa BYD telah menugaskan Che Shiji untuk mencemarkan nama baik Nio. Dia mengklaim mengetahui nama-nama semua orang yang terlibat, mulai dari konsumen dan salesnya.
Namun, Sean menambahkan bahwa mengungkap bukti tersebut akan mengakibatkan wiraniaga tersebut kehilangan pekerjaan.
Masih menurut sumber yang sama, tuduhan dari konten kreator tersebut terkait dengan sengketa hukum yang sempat melibatkan Nio, pada beberapa tahun lalu.
Pada Juni 2022, akun yang dimiliki Che Shiji mengunggah video dengan judul 'BYD vs Nio', siapa yang menipu pelanggan?
Dalam video tersebut, dijelaskan Nio ES8 dibanderol 470-630 ribu yuan di Tiongkok atau sudah termasuk baterai. Sedangkan di luar negara asalnya, yaitu Norwegia harganya lebih murah karena dengan sistem sewa baterai, yaitu 410-460 ribu yuan.
Nio berpendapat bahwa video tersebut menyesatkan karena tidak tepat dengan membandingkan harga mobil yang sudah termasuk baterai di Tiongkok, dengan sistem sewa di Norwegia.
Nio juga menyoroti bahwa video tersebut sengaja mengabaikan fakta bahwa di Norwegia pemerintahnya membebaskan kendaraan listrik dari bea masuk dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Brand startup itu berpendapat komparasi ini menyesatkan publik dengan meyakini bahwa Nio memperlakukan konsumen domestik dan internasional secara berbeda. Seakan-akan menipu pelanggan di Tiongkok.
Nio kemudian menggugat operator akun tersebut karena menyebarkan rumor daring, dan melanggar reputasinya. Tuntutannya berupa permintaan maaf kepada publik dan kompensasi sebesar dua juta yuan atau setara Rp4,5 miliar.
Dalam keputusan pengadilan, Nio menang sehingga memerintahkan Shanghai Yunti Information Technology Co., Ltd untuk meminta maaf atas akun Douyin (aplikasi TikTok di China) “Che Shiji” selama 30 hari berturut-turut dan membayar ganti rugi 300 ribu yuan atau setara Rp680 juta.
