Pesimis Kalahkan Marc Marquez di MotoGP Inggris, Alex Marquez: Dia Lebih Bagus

VIVA – Marc Marquez dan Alex Marquez menjadi duet adik-kakak yang fenomenal di ajang balap MotoGP tahun ini. Walaupun saudara kandung, keduanya bersaing untuk menjadi yang tercepat dalam setiap seri.

Alex Marquez yang sempat memimpin klasemen sementara, kini berada diposisi kedua setelah Marc Marquez finis kedua saat race di MotoGP Prancis, dan menjadi yang tercepat dalam sesi sprint race.

Karena kondisi cuaca, pembalap Gresini Racing itu tersungkur hingga dua kali di Sirkuit Le Mans, hingga akhirnya tidak melanjutkan balapan. Alhasil Alex hanya mendapatkan poin saat sprint race dengan finis kedua.

Terlepas dari kesalahannya di seri keenam, Alex tetap pesimis menjelang seri ketujuh yang akan berlangsung di Sirkuit Silverstone, pada 23-25 Mei 2025. Terutama meragukan kemampuannya bisa mengalahkan Marc Marquez.

Mengingat tahun lalu Alex Marquez hanya mampu finis ketujuh di MotoGP Inggris, sedangkan kakak kandungnya berada diurutan keempat. Keduanya saat itu masih membela Gresini Racing dengan menunggangi spek motor yang sama, yaitu Ducati Desmosedici GP23.

"Tahun lalu, dengan motor GP23, dia (MM93) bisa ada di depanku. Jadi, dia lebih bagus daripada aku," ujar Alex, dikutip Crash.net, Kamis 22 Mei 2025.

Saat itu Alex lebih lambat 2,8 detik dari Marc Marquez yang mencatatkan waktu 39 menit lebih 58,785 detik. Walaupun Sirkuit Silverstone menjadi salah satu favoritnya, namun bukan berarti secara performa bisa melebihi kakaknya.

"Itu adalah trek yang biasanya aku sangat menikmatinya, itu sangat cepat, mengalir. Tapi, mengenai performa, bukan berarti aku lebih bagus dari dia (di Silverstone)," ucapnya.

Kini Marc Marquez memimpin klasemen MotoGP sementara dengan mengantongi 171 poin, selisih 51 poin dari Francesco Bagnaia yang menempati posisi ketiga, dan selisih 22 poin dari adiknya, yaitu Alex Marquez yang menghuni peringkat kedua klasemen.

Berkaca dari performa juara dunia 6 kali itu, salah satu pengamat MotoGP, Lewis Duncan menganggap bahwa secara psikologis si semut Carvera lebih baik dari rekan satu timnya untuk berkompetisi di Silverstone setelah mendapatkan hasil cemerlang di Prancis.