Ternyata Ini Alasan Wacana Penerapan Jalan Berbayar Elektronik di Jakarta
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jakarta, VIVA – Pemerintah Jakarta tengah mempersiapkan langkah besar dalam pengelolaan lalu lintas ibu kota melalui penerapan Electronic Road Pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar elektronik.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa rencana ini bukan semata bertujuan untuk mengendalikan kemacetan, tetapi juga menciptakan sistem transportasi yang lebih inklusif dan berkeadilan sosial.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
- Antara
Ia pun menegaskan bahwa seluruh pendapatan dari sistem ERP nantinya akan digunakan untuk memberikan subsidi transportasi bagi kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
"Tapi suatu hari, bukan sekarang ya, ERP-nya saya mau pasang. Gak apa-apa, bayar semua ERP. Parkir, bayar semua. Tetapi bagi warga yang tidak mampu sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara, dan hasil dari ERP sepenuhnya akan saya gunakan untuk memberikan subsidi kepada 15 golongan," ujarnya dikutip VIVA melalui laman PPID Jakarta.
Patut diketahui, ERP sendiri merupakan sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi yang memungut biaya dari kendaraan bermotor yang melintas di ruas jalan tertentu, terutama pada jam-jam sibuk.
Sistem ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi, mendorong peralihan ke transportasi publik, serta menekan kemacetan dan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan di Jakarta.
Penerapannya akan menggunakan perangkat On-Board Unit (OBU) yang dipasang di kendaraan.
Alat ini berfungsi untuk mendeteksi dan mendebet tarif secara otomatis saat kendaraan melintasi gerbang ERP.
Tarifnya pun bersifat progresif, menyesuaikan dengan jenis kendaraan dan waktu melintas.