Gara-gara Ini Fabio Quartararo Gak Bisa Jadi yang Tercepat di MotoGP Aragon
- Crash.net
VIVA – Fabio Quartararo belakangan ini menunjukkan peningkatan di MotoGP 2025. Pembalap Monster Energi Yamaha itu menjadi yang tercepat saat latihan bebas atau kualifikasi di Jerez, Spanyol, Prancis, dan Silverstone, Inggris.
Bahkan saat MotoGP Jerez Fabio Quartararo berhasil naik podium kedua. Namun kondisinya saat ini berbeda, El Diablo terlihat kesulitan saat sesi latihan bebas pertama di MotoGP Aragon, Spanyol yang digelar, Jumat 6 Juni 2025.
Padahal di Sirkuit Aragon, Spanyol seharusnya bisa menjadi penebusan dosanya yang terjadi di Silverstone akibat perangkat elektronik peninggi sasis belakang eror. Alhasil gelar juara yang sudah di depan mata itu direlakan, dan direbut Marco Bezzecchi.
Quartararo terlihat kesulitan saat Free Practice, atau FP1 di Aragon, dia hanya finis ke-18. Soal penyebab utamanya adalah motor Yamaha M1 yang secara grip tidak sesuai karakter sirkuit, begitupun dengan pemilihan ban.
"Ini hari yang sangat berat, terutama dengan ban soft, kami tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan elektronik dan sebagainya," ujarnya dilansir Crash.net, Sabtu 7 Juni 2025.
Walaupun Yamaha M1 yang dikendarainya terus mengalami perubahan, dan sempat menunjukkan peningkatan, namun menurutnya kondisi tersebut suatu saat bisa berubah, artinya tidak semua lintasan bisa sesuai dengan spesifikasi yang diterapkan.
“Tetapi ini bukan hari terbaik dan terutama kami tidak mengerti mengapa dan ini adalah sesuatu yang lebih sulit. Motor itu hanya [bergerak] tanpa alasan dan masalahnya adalah Anda tidak pernah tahu kapan akan mengalaminya," tuturnya.
"Dalam kasus kami, kondisinya tidak begitu bagus saat Anda mengendarai motor dengan sudut kemiringan penuh dan Anda tidak pernah tahu apakah akan kehilangan kendali di tepi jalan atau exit," lanjutnya.
El Diablo juga sempat menghuni peringkat ke-11 dalam latihan bebas pertama dengan selisih waktu 1,514 detik dari Marc Marquez yang keluar sebagai tercepat dengan catatan satu menit lebih 46,974 detik. Dia juga mengakui tidak semua putaran dilakukannya dalam kondisi maksimal.
"Dan saya tidak melakukan satu putaran pun. Jadi, empat putaran yang saya lakukan semuanya memotong atau membuat kesalahan. Namun, kami harus menemukan solusinya. Setupnya bagus. Kami hanya perlu memahami mengapa saat kami mengganti karet, motor kami menjadi sangat berbeda dan perangkat elektronik kami menjadi kacau," tegas Fabio Quartararo.