Tragedi Lamborghini Diogo Jota: Pecah Ban dan Kecepatan Jadi Fokus Investigasi
- OCTAVIO PASSOS / GETTY IMAGES
Spanyol, VIVA – Kabar duka datang dari dunia sepak bola. Penyerang Liverpool, Diogo Jota dan adiknya André Silva meninggal dunia setelah mobil Lamborghini yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Zamora, Spanyol, Kamis, 3 Juli.
Kecelakaan tragis ini terjadi sekitar pukul 00.30 waktu setempat di kilometer 65 jalan tol A-52, dekat Sanabria, Provinsi Zamora.
Berdasarkan informasi dari media lokal dan pernyataan otoritas Spanyol, mobil supercar tersebut diduga tengah melaju dalam kecepatan tinggi saat berusaha menyalip kendaraan lain.
Penyelidikan awal dari Garda Sipil (Civil Guard) mengindikasikan bahwa pecahnya salah satu ban menjadi faktor pemicu mobil kehilangan kendali.
Diogo Jota dan sang adik Andre Silva
- https://x.com/FCPorto
Namun kecepatan kendaraan juga menjadi fokus utama dalam proses investigasi.
Liverpool mengenang Diogo Jota
- AP Photo/Ian Hodgson
"Saat ini belum bisa dipastikan berapa kecepatan pasti kendaraan saat insiden terjadi. Namun, penyidik akan melakukan analisis terhadap jejak rem dan bukti fisik lainnya untuk menentukan estimasi kecepatannya," ujar juru bicara Garda Sipil, dilansir VIVA dari laman ABC news.
Pihak berwenang juga menegaskan bahwa tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan ini dan tidak ada korban tambahan.
Sementara visual dari lokasi menunjukkan kondisi kendaraan yang hangus terbakar dan hancur total.
Bangkai Lamborghini tersebut telah dievakuasi pada Kamis pagi, sementara puing-puing mobil masih berserakan di sisi jalan.
Ángel Blanco, pejabat pemerintah daerah setempat, turut membenarkan bahwa "ban pecah adalah elemen sentral penyebab kecelakaan", namun penyelidikan menyeluruh terhadap kecepatan dan faktor teknis lainnya masih terus dilakukan.
Adapun, Jota, yang musim ini sukses mempersembahkan gelar Liga Inggris untuk Liverpool, dikenal sebagai pemain yang cepat dan lincah di lapangan.
Sayangnya, di luar lapangan, kecepatan menjadi ironi yang merenggut nyawanya dan sang adik, yang juga merupakan pesepakbola profesional di klub divisi dua Portugal, Penafiel.