Diler Kosong, Nasib Mobil Legendaris Ini Jadi Tanda Tanya
- Jaguar Land Rover
Inggris, VIVA – Jaguar mencatat penurunan penjualan drastis di Eropa, dengan angka mencapai 97,5 persen sepanjang April 2025. Sekilas, angka tersebut tampak seperti pertanda krisis besar bagi merek mobil legendaris asal Inggris itu.
Namun, realitasnya tidak sesuram itu. Penurunan tajam tersebut justru merupakan bagian dari strategi yang telah dirancang sebagai langkah transisi menuju era kendaraan listrik penuh.
Dilansir VIVA Otomotif dari Carscoops, Jumat 4 Juli 2025, di berbagai diler Jaguar, stok kendaraan baru terlihat menipis, bahkan nyaris kosong. Kondisi ini terjadi bukan karena permintaan yang rendah, melainkan karena Jaguar secara sadar menghentikan produksi seluruh lini modelnya sejak akhir 2024.
Kebijakan ini masih berlanjut di beberapa wilayah hingga awal 2025. Keputusan tersebut merupakan bagian dari transformasi besar perusahaan untuk memfokuskan diri pada pengembangan mobil listrik.
Data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) menunjukkan bahwa penjualan Jaguar di kawasan Eropa anjlok 97,5 persen pada April dan masih turun 93,6 persen di bulan Mei. Sepanjang tahun berjalan, penjualannya merosot hingga 77,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski angka ini terlihat mengkhawatirkan, hal tersebut bukan hasil dari penurunan minat pasar, melainkan karena tidak adanya pasokan produk baru ke diler.
Meski pasar terlihat lesu, Jaguar mencatat sejumlah indikator positif yang menunjukkan adanya respons publik terhadap rebranding yang sedang dijalankan. Dalam pertemuan dengan investor awal tahun ini, perusahaan mengungkap bahwa trafik ke situs resmi Jaguar melonjak hingga 110 persen pada November dan Desember 2024.Â
Langkah Jaguar memang tergolong berani. Menghentikan produksi seluruh model dan menunda kehadiran produk baru di pasar tentu membawa risiko besar. Namun, strategi ini dilakukan sebagai pijakan awal menuju peluncuran jajaran kendaraan listrik premium yang sepenuhnya baru.
Dengan positioning harga yang lebih tinggi dan desain yang lebih eksklusif, Jaguar berharap dapat bersaing di pasar kendaraan listrik mewah bersama merek seperti Tesla, BMW, dan Mercedes-Benz.
