SUV Hybrid Ini Disebut Diuji di Base Camp Everest dan Gurun Tiongkok
- VIVA/Yunisa Herawati
Tangerang, VIVA – BAIC Indonesia resmi memperkenalkan BJ30 Hybrid kepada publik Tanah Air dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Tak hanya menandai debut global untuk varian setir kanan, peluncuran ini juga menggarisbawahi daya tahan mobil hybrid tersebut yang telah diuji di berbagai kondisi ekstrem dari suhu minus 35°C hingga 50°C di gurun pasir.
BJ30 Hybrid dikembangkan sebagai SUV hybrid tangguh yang siap menjawab keraguan banyak konsumen terhadap ketahanan kendaraan elektrifikasi, khususnya di medan dan iklim ekstrem seperti di Indonesia. Dalam pengujian global, BJ30 telah melintasi beragam kondisi ekstrem: dari salju tebal di Hulun Buir, suhu panas Cekungan Turpan di Tiongkok, hingga ketinggian 5.050 meter di base camp Everest.
Kemampuan ini tidak hanya mengandalkan mesin dan sistem penggerak ganda, tetapi juga teknologi baterai berperforma tinggi. Baterai BJ30 diklaim memiliki kepadatan daya mencapai 6.500 W/kg dan tetap berfungsi optimal dalam suhu ekstrem. Sistem pendingin oli serta efisiensi motor listrik hingga 98,5 persen juga menjaga performa tetap stabil meskipun dioperasikan dalam kondisi berat.
BJ30 diklaim telah menempuh pengujian sejauh empat juta kilometer di berbagai medan berat dunia. Ini membuktikan bahwa teknologi hybrid kami tidak hanya efisien, tapi juga andal dan tahan banting.
Selain daya tahan ekstrem, BJ30 Hybrid juga dilengkapi sistem All Terrain dengan tujuh mode berkendara, termasuk empat mode off-road: salju, lumpur, pasir, dan genangan air. Ground clearance 215 mm serta fitur wading mode membuat SUV ini tetap aman menembus medan licin hingga genangan sedalam 450 mm.
Dengan semua keunggulan tersebut, BJ30 Hybrid ditawarkan mulai Rp 499 juta untuk varian FWD dan Rp 575 juta untuk AWD, khusus 500 pelanggan pertama. Penawaran ini berlaku selama GIIAS 2025 dan pengiriman unit direncanakan mulai Oktober.
"Melalui tema ini, kami ingin agar pengunjung tidak hanya melihat mobil kami sebagai produk, tetapi juga membayangkan bagaimana BAIC bisa menjadi bagian dari gaya hidup dan mobilitas mereka ke depan,” kata Chief Operating Officer BAIC Indonesia Dhani Yahya.
