Mobil Listrik Ini Bikin Pangling di GIIAS 2025
- Vinfast VF7
Tangerang, VIVA – Di antara deretan mobil listrik yang berjejer rapi di Hall 2 ICE BSD City, dua kendaraan mencuri perhatian tak hanya karena desainnya yang unik, tetapi juga karena cerita di balik tampilannya. VinFast, merek otomotif asal Vietnam, membawa pendekatan yang tak biasa ke panggung GIIAS 2025: mereka menggandeng Disney.
Satu mobil tampil gagah dengan warna biru gelap berkilau dan logo angka empat yang familiar bagi penggemar Marvel. Di sampingnya, sebuah kendaraan mungil tampak lebih ceria, dengan interior berhiaskan karakter alien berwarna biru yang selalu setia menemani gadis kecil bernama Lilo.
Inilah VF7 Fantastic Four Edition dan VF6 Lilo & Stitch Edition, dua model edisi spesial yang belum dijual, tapi sudah sukses jadi magnet bagi para pengunjung.
Vinfast VF7
- Vinfast VF7
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto tak menampik bahwa ini adalah strategi yang disengaja.
Vinfast VF7
- Vinfast
“Kami ingin memperkenalkan VinFast bukan hanya sebagai merek kendaraan listrik, tapi sebagai bagian dari gaya hidup yang relevan dengan generasi muda,” ujarnya di ICE BSD, Tangerang.
Dunia otomotif memang tak harus selalu kaku dan teknis. Melalui kolaborasi dengan Disney, VinFast mencoba membangun kedekatan secara emosional, memadukan keunggulan teknologi dengan sentuhan imajinasi masa kecil.
VF7 membawa semangat superhero cerdas, solid, inovatif. Sedangkan VF6 mengajak penggunanya kembali ke nilai-nilai keluarga, kehangatan, dan kesenangan kecil yang personal.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya VinFast keluar dari citra lama sebagai mobil utilitarian.
“Banyak yang masih mengasosiasikan VinFast dengan mobil operasional atau armada taksi. Padahal kami ingin dikenal sebagai merek yang fun, trendi, dan punya daya tarik emosional,” tambah Kariyanto.
Nuansa budaya juga ikut terasa di booth VinFast. Seluruh usher mengenakan busana hasil kolaborasi antara desainer Indonesia Didiet Maulana dan budaya Vietnam.
Sentuhan ini mengikat keseluruhan narasi: bahwa teknologi bisa berpadu harmonis dengan seni, dan bahwa mobil bisa jadi lebih dari sekadar alat transportasi—ia bisa menjadi cermin identitas dan cara baru bercerita.