Bolehkah Pakai Ban dengan Tapak Berbeda di Depan dan Belakang?
- Carscoops
Jakarta, VIVA – Banyak pemilik mobil bertanya-tanya, apakah aman menggunakan ban dengan tapak berbeda di roda depan dan belakang. Meskipun secara teknis memungkinkan, hal ini tidak disarankan dalam kondisi normal.
Tapak ban bukan hanya soal estetika, tapi juga sangat memengaruhi performa berkendara. Pola tapak yang berbeda bisa berdampak besar pada traksi, pengereman, dan kestabilan mobil.
Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Jumat 8 Agustus 2025, ada tiga jenis utama pola tapak: directional, asymmetrical, dan symmetrical. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri tergantung pada kondisi jalan dan gaya mengemudi.
Directional cocok untuk kecepatan tinggi dan jalanan basah karena mampu mengalirkan air dengan baik. Sementara itu, tapak asymmetrical dirancang untuk memberikan performa seimbang di jalan kering dan basah.
Symmetrical cenderung digunakan pada mobil harian karena menawarkan kenyamanan dan daya tahan yang baik. Ketika tapak ban depan dan belakang berbeda, keseimbangan kendaraan bisa terganggu.
Misalnya, menggunakan tapak directional di depan dan symmetrical di belakang bisa mengubah cara mobil menikung dan mengerem. Ini bisa meningkatkan risiko tergelincir atau kehilangan kendali, terutama di kondisi ekstrem.
Namun, dalam beberapa kasus khusus seperti mobil penggerak roda depan atau belakang, penggunaan tapak berbeda bisa dipertimbangkan. Asalkan jenis ban masih dalam kategori performa yang sama, seperti sama-sama all-season atau sama-sama sport.
Kombinasi tapak berbeda tetap harus melalui pertimbangan matang dan saran teknis dari ahli ban. Tidak semua kendaraan atau pengemudi cocok dengan konfigurasi ini, karena efeknya bisa berbeda-beda.
Selain itu, campuran tapak dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata. Setiap pola tapak dirancang menangani tekanan dan suhu dengan cara berbeda, sehingga umur ban bisa bervariasi.
