Tips Hemat Daya Mobil Listrik: Mending Pakai AC Ketimbang Melakukan Ini
- autoexpress
Jakarta, VIVA – Banyak orang masih mengira bahwa penggunaan AC pada mobil listrik di musim panas akan menguras baterai secara signifikan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa gaya mengemudi, terutama kecepatan, jauh lebih memengaruhi daya tahan baterai dibandingkan AC.
Mitos seputar kelemahan mobil listrik masih beredar di masyarakat, khususnya terkait penggunaan daya dalam kondisi ekstrem. Faktanya, anggapan bahwa AC adalah penyebab utama penurunan daya baterai saat cuaca panas tidak sepenuhnya benar.
Menurut riset dari Geotab, dikutip VIVA Otomotif Minggu 20 Juli 2025, mengemudi dengan kecepatan tinggi menyebabkan konsumsi daya lebih besar ketimbang menyalakan pendingin ruangan. Hambatan udara yang meningkat seiring kecepatan mobil membuat motor listrik bekerja lebih keras.
Pada kecepatan rendah, pengaruh AC terhadap baterai memang sedikit lebih terasa karena hambatan angin masih kecil. Meski begitu, konsumsi dayanya tetap tergolong kecil dan tidak perlu dikhawatirkan saat berkendara dalam kota.
Mobil listrik modern memiliki kapasitas baterai besar dan sistem regeneratif yang optimal saat sering mengerem, seperti di kondisi lalu lintas kota. Hal ini membuat konsumsi daya AC menjadi relatif kecil dan efisiensi tetap terjaga.
Kondisi berbeda terjadi saat perjalanan jarak jauh di jalan tol, di mana kecepatan tinggi sering dijaga secara konstan. Dalam situasi ini, konsumsi daya meningkat tajam karena mobil terus melawan hambatan angin yang besar.
Geotab mengumpulkan data dari lebih dari tiga juta perjalanan EV untuk menganalisis pengaruh kecepatan dan suhu terhadap konsumsi energi. Hasilnya menunjukkan bahwa bahkan peningkatan kecepatan yang moderat bisa menyebabkan kehilangan jangkauan yang signifikan.
Sebagai contoh, mobil van listrik berkapasitas baterai 65 kWh dengan kecepatan 80 km/jam di suhu 30°C dapat menempuh sekitar 230 km. Ketika kecepatannya naik menjadi 128 km/jam, jangkauannya turun drastis menjadi hanya 142 km — penurunan sekitar 39 persen.Â
Hal serupa terjadi pada sedan listrik yang lebih aerodinamis. Dari jangkauan 446 km pada kecepatan 80 km/jam, turun menjadi 322 km saat dipacu hingga 128 km/jam — penurunan sekitar 28 persen.Â
