Pasang Charger BYD Atto 1, Jangan Kaget Sama Biaya Tambahannya
- VIVA/Yunisa Herawati
Yogyakarta, VIVA – Memiliki mobil listrik bukan hanya soal membeli kendaraan, tapi juga menyiapkan infrastruktur pengisian daya di rumah. PT BYD Motor Indonesia menegaskan, konsumen perlu memahami bahwa pemasangan wall charger memiliki beberapa komponen biaya yang patut diperhitungkan.
Menurut Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, setidaknya ada tiga komponen utama yang membentuk total biaya pemasangan. Pertama, perangkat atau device charger itu sendiri. Kedua, biaya pemasangan perangkat. Ketiga, instalasi listrik, yang bisa melibatkan pekerjaan tambahan.
"Misalnya untuk kabel tanam, perlu pembongkaran atau galian. Itu semua masuk dalam komponen pembentuk harga," ujarnya kepada wartawan di Yogyakarta, Jawa Tengah.
Ia menyebut harga perangkat charger BYD saat ini berada di kisaran Rp8,5 juta. Namun, angka tersebut hanya untuk perangkatnya saja. Biaya pemasangan, penyesuaian instalasi listrik, hingga pekerjaan tambahan akan dihitung terpisah sesuai kondisi rumah masing-masing konsumen.
Ia juga menyarankan agar pemilik BYD menggunakan wall charger yang dijual resmi di dealer. Alasannya, perangkat tersebut telah terjamin kualitasnya, mendapat garansi resmi, dan pemasangannya diawasi langsung oleh pemasok BYD.
"Kami menyarankan charger yang dipasangkan ke unit BYD adalah yang genuine dari dealer. Tujuannya untuk menjaga kualitas, ada tanggung jawab garansi, dan pengawasan saat pemasangan," paparnya.
Konsumen diminta berkoordinasi langsung dengan PLN untuk urusan tambah daya atau pemasangan meteran baru. Ada dua pilihan yang biasanya ditawarkan: menambah daya listrik di rumah atau membuat sambungan baru.
Jika ingin praktis, BYD membuka opsi koordinasi lewat dealer resmi.
“Bisa, nanti sampaikan aja ke dealer, nanti dealer bantu mengkomunikasikan. Namun sebenarnya pada intinya itu adalah pekerjaan yang berbeda. Seperti yang saya sampaikan tadi, struktur payment-nya itu berbeda,” tutur dia.
