Teknologi Canggih Tidak Selalu Aman: Gagang Pintu Mobil Ini Buktinya
- Carnewschina
Beijing, VIVA – Beberapa tahun terakhir, gagang pintu mobil model tanam menjadi tren baru di industri otomotif. Desain yang mulus ini dianggap memberi kesan futuristis sekaligus mendukung aerodinamika kendaraan.
Namun, tren tersebut kini berada di bawah sorotan regulator di Tiongkok. Otoritas terkait disebut sedang menyiapkan aturan ketat yang berujung pada pelarangan gagang pintu tanam penuh.
Dikutip VIVA Otomotif dari Carnewschina, Sabtu 6 September 2025, rancangan regulasi yang sedang dibahas hanya memperbolehkan model semi-tanam dan mekanis tradisional. Bahkan, keduanya diwajibkan tetap memiliki cadangan mekanis untuk menjamin keamanan saat darurat.
Draf standar baru dijadwalkan selesai bulan ini, dengan masa transisi selama satu tahun. Jika berjalan sesuai rencana, mulai Juli 2027 mobil baru di Tiongkok tak lagi boleh menggunakan gagang pintu tanam penuh.
Gagang pintu mobil model tanam
- Carnewschina
Kabar tersebut membuat banyak produsen otomotif langsung berhitung ulang. Beberapa proyek yang tengah dikembangkan kabarnya sudah diarahkan untuk menyesuaikan desain agar tidak melanggar aturan.
Alasan regulator cukup jelas: manfaat aerodinamis gagang pintu tanam ternyata sangat kecil. Studi menunjukkan penurunan hambatan udara yang dihasilkan tak sebanding dengan bobot tambahan dan kompleksitas mekanisme.
Selain boros biaya produksi, tingkat kerusakannya juga jauh lebih tinggi dibanding gagang pintu mekanis. Di bengkel purna jual, kerusakan komponen ini bahkan tercatat sebagai salah satu penyebab keluhan paling banyak pada mobil listrik.
Risiko keselamatan semakin memperkuat alasan pelarangan. Kasus penumpang terjebak karena pintu gagal terbuka saat mobil korslet atau kehilangan daya menjadi bukti nyata bahaya desain ini.
Beberapa pabrikan sebenarnya sudah lebih hati-hati. Volkswagen dan Audi, misalnya, memilih model semi-tanam dengan tuas darurat agar pintu tetap bisa dibuka saat kondisi ekstrem.