Respons HMID soal Kemunculan Mobil Baru China yang Ancam Hyundai Creta

VIVA – Setelah lama menghilang, pabrikan mobil asal China, Chery kembali hadir di Indonesia. Kali ini, sebagai bentuk perkenalan, mereka menghadirkan produk SUV baru bernama Chery Tiggo.

Menariknya, Chery mengklaim, kendaraan baru tersebut bakal menjadi kompetitor Hyundai Creta di Indonesia. Lantas, bagaimana kubu seberang menanggapi hal tersebut?

Chief Operating Officer atau COO PT Hyundai Motor Indonesia atau HMID, Makmur mengatakan, kehadiran merek mobil baru di Tanah Air sebenarnya punya dampak positif, sebab bisa memberikan pilihan lain kepada konsumen setempat.

“Menurut saya, masuknya merek lain ini bisa membuat konsumen Indonesia lebih banyak pilihan. Apalagi, seperti yang kita tahu, market di sini kan juga besar,” ujar Makmur saat berbincang dengan wartawan di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif, Minggu 30 Januari 2022.

Namun, saat ditanya bagaimana persaingan antara Hyundai Creta dengan Chery Tiggo di pasar roda empat Indonesia, Makmur tak mau banyak bicara. Sebab, saat ini, dia ingin fokus terhadap produk-produknya sendiri.

“Saya rasa saya tidak akan bicara banyak  mobil (buatan) merek lain, karena kami hanya ingin fokus ke produk-produk kami,” tuturnya.

Meski demikian, yang jelas, Makmur tak khawatir dengan berbagai jenis persaingan. Sebab, Hyundai sendiri sudah lama masuk dan berinvestasi di Indonesia. Bahkan, mereka telah membangun pabrik pertamanya di Cikarang, Jawa Barat.

“Hyundai sudah masuk Indonesia sejak lama. Kami serius investasi di sini, bahkan sudah membuat pabrik, riset, dan development,” kata Makmur.

Diketahui, Chery Tiggo sendiri hadir di Indonesia melalui tiga varian berbeda, yakni Tiggo 4 Pro, 7 Pro, dan yang tertinggi, 8 Pro. Meski belum diumumkan resmi, namun kendaraan tersebut dijual di rentan harga Rp200-300 jutaan. Sehingga diyakini akan bersinggungan langsung dengan Hyundai Creta.

Panas! China Respons Trump: Perang Tarif Tak Boleh Digunakan sebagai Alat Pemaksaan dan Tekanan

China menegaskan kesepakatan yang dicapai negara anggota BRICS tak ditargetkan untuk menyerang satu negara tertentu.

VIVA.co.id

8 Juli 2025