Kisah Pilu Beli Toyota Highlander Bekas Murah Berujung Biaya Perbaikan Tak Terduga

Toyota Highlander bekas
Sumber :
  • Carscoops

Jakarta, VIVA – Membeli mobil bekas bisa menjadi solusi menarik bagi yang mencari kendaraan dengan harga terjangkau. Namun, di balik iming-iming harga murah, terdapat potensi risiko besar yang perlu diwaspadai.

Ketimbang Mobil Baru, Penjualan Mobil Bekas di Indonesia Melejit

Salah satu mimpi buruk yang sering menghantui para pembeli mobil bekas adalah biaya perbaikan tidak terduga yang bisa membengkak, bahkan melebihi harga mobil itu sendiri.

Dilansir VIVA dari laman Carscoops pada Senin, 3 Februari 2025, baru-baru ini kejadian tersebut menimpa seorang pemilik Toyota Highlander model 2001 dengan odometer sedikit di atas 160.000 km.

6 Mobil Bekas Matic di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Irit dan Nyaman untuk 2025

Sang pemilik mengira hanya perlu perbaikan ringan, tetapi malah menerima estimasi biaya servis sebesar $8,913 atau setara dengan Rp143 juta.

Toyota Highlander bekas

Photo :
  • Carscoops
Rekomendasi Mobil Bekas Terbaru di Bawah Rp100 Juta Tahun 2025

Menurut unggahan di Reddit, semuanya bermula dari pembelian Toyota Highlander bekas seharga $8.000 atau sekitar Rp80 juta.

Namun tidak lama dari pembelian, sang pembeli mobil bekas tersebut mulai merasakan sesuatu yang “aneh” di sekitar roda depan sebelah kiri, baik dari getaran maupun suara.

Seperti pemilik kendaraan yang bertanggung jawab, ia pun membawa mobil bekas tersebut ke bengkel.

Estimasi perbaikan membengkak menjadi daftar panjang pekerjaan yang direkomendasikam.

Salah satunya adalah penggantian shockbreaker dan strut di keempat roda. Biasanya, mengganti sepasang di depan atau belakang sudah cukup, kecuali memang semuanya benar-benar sudah rusak.

Jika bagian depan sudah aus, kemungkinan besar bagian belakang juga mulai melemah, tetapi tetap saja ini tidak serta-merta membenarkan tagihan besar tersebut.

Sebagai contoh, bengkel tersebut mengenakan biaya $212.24 atau sekitar Rp3,4 juta hanya untuk pemasangan dan balancing ban, di mana mereka juga menawarkan ban baru seharga $611 (Rp9,8 juta), ditambah lagi dengan $100 (Rp1,6 juta) untuk paket perlindungan ban.

Padahal, kebanyakan bengkel biasanya menawarkan pemasangan gratis jika ban dibeli langsung dari mereka.

Lebih aneh lagi, dalam estimasi perbaikan mereka, ada dua kali biaya untuk spooring.

Selain itu, bengkel juga menyertakan penggantian aki, serta biaya servis $89 (Rp1,4 juta) untuk membersihkan baki aki dan terminalnya.

Namun, yang paling mencolok adalah biaya $1,158 atau sekitar Rp18,6 juta untuk mengganti rem belakang, melakukan flush cairan rem, serta membersihkan oli setelah perbaikan kebocoran oli.

Sebagian orang di kolom komentar menyebut bahwa bengkel ini mungkin hanya melakukan prosedur standar dengan menawarkan perbaikan yang dianggap perlu.

Namun, jika melihat dari segi harga, biaya yang ditawarkan memang terasa tidak masuk akal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya