Niat Bawa Pulang BMW Berakhir Masuk Penjara, Modus Pembeli Ini Bikin Geleng Kepala
- Carscoops
Jakarta, VIVA – Bagi kebanyakan orang, membeli BMW butuh kerja keras bertahun-tahun, perencanaan keuangan yang matang, dan mungkin sedikit keberuntungan.
Namun, ada juga yang memilih jalan pintas untuk segera memiliki mobil premium BMW.
Dilansir VIVA dari laman Carscoops pada Senin, 10 Maret 2025, jalan pintas tersebut dilakukan dengan cara penipuan, seperti kasus di Irlandia yang baru-baru ini terjadi.
Callum Kearney, seorang pria 23 tahun mencoba membeli tiga mobil BMW menggunakan bukti transfer bank palsu.
Ia awalnya mengincar dua BMW dari Ashford Motors. Satu mobil dibanderol €89.950 (sekitar Rp1,6 miliar), sementara yang lain seharga €54.950 (sekitar Rp1 miliar).
Untuk meyakinkan diler, ia mengedit bukti transfer agar terlihat seperti sudah mengirim uangnya. Namun, triknya gagal total. Diler tidak menerima uang sepeser pun, dan mobil tetap berada di showroom.
Tidak kapok, enam hari kemudian Kearney mencoba lagi di dealer lain, CMC Car Sales. Kali ini, ia menargetkan BMW seharga €28.950 (sekitar Rp500 juta).
Setelah mengirim bukti transfer palsu, ia membawa mobil untuk test drive dan tidak pernah kembali. Mobil itu langsung diganti dengan pelat nomor palsu dan ia gunakan sendiri.
Untungnya, tidak membutuhkan waktu lama bagi pihak berwenang untuk melacak mobil curian itu.
Ketika polisi mendatangi rumah tempat mobil itu diparkir, Kearney mencoba berkelit dengan memberikan identitas palsu dan mengaku sudah memiliki mobil itu selama "tiga atau empat tahun."
Diler BMW Eurokars
- Arianti Widya
Tentu saja, polisi tidak termakan kebohongan tersebut. Ia langsung ditangkap dan akhirnya mengaku bersalah.
Lebih mengejutkan lagi, Kearney ternyata sudah menyiapkan rencana untuk menjual bagian mesin mobil seharga €15.000 (sekitar Rp270 juta). Ia bahkan sudah punya pembeli untuk salah satu BMW yang gagal ia curi sebelumnya.
Awal bulan ini, pengadilan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada Kearney, dengan 21 bulan masa hukuman ditangguhkan.
Tim pembela mengungkapkan bahwa Kearney memiliki ketertarikan besar pada mobil, serta didiagnosis ADHD dan autisme.
Ia juga mengalami masa kecil yang sulit, termasuk menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Meski begitu, aksinya tetap berujung pada konsekuensi hukum. Jalan pintas yang ia pilih untuk memiliki BMW malah membawanya ke balik jeruji besi.