Kebijakan Tarif Trump Mulai Memakan Korban
- AP Photo
New York, VIVA – Kebijakan tarif proteksionis Presiden Donald Trump mulai menunjukkan dampak serius terhadap sektor industri otomotif Amerika Serikat.
Terbaru, Volvo Group mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 800 karyawan di tiga fasilitas produksi truknya di AS.
Langkah ini, menurut juru bicara perusahaan, dipicu oleh ketidakpastian pasar yang diperparaholeh perang dagang dan kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump.
PHK tersebut akan memengaruhi sekitar 4 persen dari total tenaga kerja Volvo Group di AS, dan dilakukan di pabrik Mack Trucks di Macungie, Pennsylvania, serta dua fasilitas di Dublin, Virginia dan Hagerstown, Maryland.
Dalam pernyataan email, juru bicara Volvo GroupNorth America menyebut bahwa pesanan truk berat menurun akibat ketidakpastian terkait tarif, regulasi, serta permintaan pasar dan tarif pengiriman.
“Kami menyesal harus mengambil langkah ini, namun kami perlu menyelaraskan produksi dengan penurunan permintaan,” ujarnya, dikutip VIVAOtomotif dari Carscoops Rabu 23 April 2025.
Volvo Group memiliki 16 fasilitas manufaktur dan remanufaktur di AS, Kanada, dan Meksiko, dengan kawasan ini menyumbang 29 persen dari total penjualan global perusahaan pada 2024.
Meskipun sebagian besar truk diproduksi di dalam negeri dan tidak terkena tarif impor 25 persen, perusahaan tetap terdampak oleh tarif atas komponen yang dipasok dari luar negeri.
PHK ini bukan kasus tunggal. Ford telah membekukan ekspor ke China, Nissan mengurangi produksi Rogue, dan Mitsubishi menghentikan seluruh pengiriman ke diler AS. Industri otomotif global kini semakin tertekan oleh dampak lanjutan dari kebijakan dagang yang agresif.
