Penyesuaian Tarif Mobil Impor Trump Masih Gantung, Ini Alasannya
- Carscoops
Jakarta, VIVA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, belum membuat keputusan akhir mengenai penyesuaian tarif impor mobil.
Gedung Putih menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk "menyederhanakan tumpang tindih" antara berbagai jenis tarif.
Belum lama ini, Financial Times melaporkan bahwa Trump berencana untuk mengecualikan suku cadang mobil dari tarif barang-barang asal China, yang diberlakukan terkait dugaan peran negara tersebut dalam rantai pasokan fentanyl, serta tarif atas impor baja dan aluminium.
Kendati demikian, juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, mengatakan, "Tidak ada keputusan final yang telah dibuat oleh Gedung Putih terkait perubahan tarif mobil."
Dilansir VIVA dari laman NDTV, tarif atas mobil impor juga mempengaruhi suku cadang mobil. Pemerintahan sedang menilai untuk "menyederhanakan tumpang tindih" antara tarif 25 persen untuk mobil impor dan logam, serta tarif yang diberlakukan terkait fentanyl, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Namun, pejabat tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9 April 2025, waktu setempat.
- AP Photo
Pengenaan tarif besar-besaran oleh Trump sejak kembali menjabat tahun ini, yang diikuti dengan pengurangan sebagian, telah mengguncang pasar keuangan.
Beberapa bisnis di sektor yang terdampak oleh tarif tinggi, terutama tambahan 145 persen pada banyak produk asal China juga telah menghentikan impor mereka sambil mencoba menunggu tarif yang tajam tersebut.
Untuk saat ini, para pemimpin bisnis sedang berusaha untuk mengubah pandangan presiden.
Mobil belum terkena tarif "timbal balik" Trump yang melibatkan tarif 10 persen untuk barang dari sebagian besar mitra dagang, dan tambahan 125 persen pada banyak produk asal China.
Kendati demikian, sektor otomotif tetap terkena tarif sektoral serta tarif yang diterapkan pada impor barang asal China terkait fentanyl.