Perang Dagang Amerika Bikin Investor Otomotif dari China Lirik Indonesia

Pabrik mobil Geely di China
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha

Jakarta, VIVA –  Perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih terus berlangsung dalam waktu belakangan ini, hal itu berdampak pada industri dan perekonomian global. Namun, di sisi lain Indonesia malah mendapatkan keuntungan tersendiri.

Cetak Laba Rp 113 Miliar, Panin Sekuritas Guyur Dividen di Bulan Juli

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa perang tarif kedua negara itu, memberikan berkah tersendiri untuk sektor industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia. 

Perwakilan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Mahardi Tunggul Wicaksono, menyebut kini sejumlah produsen otomotif dan baterai listrik asal China untuk mempertimbangkan melakukan investasi ke Indonesia.

Trump Tidak Berencana Perpanjang Penundaan Tarif Timbal Balik yang Berakhir 9 Juli

"Saya ingin menyampaikan bahwa dengan adanya perang dagang antara AS dan China ini, ada potensi besar masuknya  investor dari China," ujar Tunggul dalam acara diskusi 'Menakar Efektivitas Insentif Otomotif' bersama Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Senin 19 Mei 2025.

"Ketika AS menerapkan pembatasan dan/atau menaikkan tarif impor dari China, beberapa produsen dari industri otomotif dan baterai listrik China mempertimbangkan memindahkan fasilitas produksinya ke sini, sudah mulai berdiskusi dengan kami," lanjutnya. 

Hadirkan Aktor Chen Zheyuan, Telkomsel Berkolaborasi Dengan iQIYI Indonesia, Bidik Segmen Drama Popular China

Diskusi FORWIN dengan Kemenperin dan Gaikindo

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha

Lebih lanjut dia menyebut bahwa tarif tinggi yang diberikan Presiden AS, Donald Trump, membuat produk asal China kehilangan daya saing di pasar internasional. Produsen kendaraan listrik dan baterai pun mencari tempat lain, dan Indonesia dinilai cukup baik karena memiliki cadangan nikel yang melimpah.

"Mayoritas berasal dari China, meskipun ada juga beberapa dari Eropa. Mereka masih dalam tahap penjajakan awal karena memiliki teknologi di bidang baterai dan kendaraan listrik," kata Mahardi.

Tetapi, Kemenperin menegaskan bahwa potensi para investor tersebut datang ke Indonesia masih belum ada kepastian. Saat ini masih dalam tahap penjajakan awal, dan mempertimbangkan beberapa negara lain sebagai tujuannya.

Ilustrasi Obligasi

Jaga Kepercayaan Investor, PP Presisi Bayar Pokok dan Bunga Obligasi Senilai Rp107 Miliar

PT PP Presisi Tbk (PPRE) lunasi pokok dan bunga obligasi seri A dan seri B senilai Rp107 miliar. Ini bertujuan jaga kepercayaan investor serta siap melakukan ekspansi.

img_title
VIVA.co.id
4 Juli 2025