Jika Tegangan Listrik Rumah Cuma Segini Sadar Diri Sebelum Beli Mobil BYD

Soket pengecasan mobil listrik BYD
Sumber :
  • Carnewschina

VIVA – PT BYD Motor Indonesia saat ini menawarkan lima mobil listrik dengan status impor, yaitu BYD Dolphin, Atto 3, Seal, M6, dan Sealion 7. Semua model tersebut memerlukan tegangan listrik yang cukup besar.

MG4 EV Max Resmi Diluncurkan di GIIAS 2025, Jarak Tempuh 540 Km, Performa Lebih Bertenaga

Sehingga tidak semua rumah di Indonesia bisa melakukan pengisian baterai mobil BYD. Seperti diketahui semua mobil listrik buatan Shenzhen, China itu mengandalkan lithium ferro phosphate, atau LFP blade.

BYD Sealion 7 di IIMS 2025

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati
BYD Pamerkan Suspensi Pintar: Bisa Loncat, Bisa Jaga Kenyamanan

Untuk BYD Seal dan Sealion 7 menjadi model dengan kapasitas baterai terbesar, yaitu 82,56 kWh, lalu Atto 3 dayanya 49,92 kWh, M6 baterainya 55,4 kWh, dan Dolphin menjadi yang terendah dengan kapasitas 44,9 kWh.  

Semua mobil listrik BYD yang beredar di pasar Indonesia, atau secara global memiliki colokan tipe CCS2 yang mendukung pengisian arus tidak searah alias AC, dan arus searah atau DC. Lalu berapa daya minimal untuk pengisian baterainya? 

Segini Penghematan yang Didapat jika Pakai Mobil Listrik

Head of Product PT BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata pernah mengatakan, untuk melakukan pengisian baterai mobil listrik BYD sebagian besar daya listriknya wajib lebih dari 2.200 watt begitupun saat pakai charger portable. 

Dalam keterangannya dijelaskan, untuk rumah dengan daya listrik minimal 7.000 watt, produsen mobil asal Tiongkok itu akan melakukan kerjasama dengan PLN untuk pemasangan wall charger di kediaman pemilik.

Artinya bagi rumah dengan daya 1.300-2.200 watt jangan berharap bisa melakukan pengisian daya listrik. Maka sebelum melakukan pembelian BYD Atto 3, Dolphin, atau Seal perlu ukur diri terlebih dahulu.

Sementara untuk menjaga umur baterai agar lebih awet, Bobby menjelaskan untuk melakukan pengisian daya saat kondisi baterai masih di atas 20 persen, atau lebih tepatnya antara 40 persen sampai 80 persen.

Terutama kondisi tersebut saat mobil listrik BYD tidak digunakan dalam waktu lebih dari 5 hari, dari penjelasan itu artinya tidak direkomendasikan melakukan pengisian baterai sampai benar-benar habis, atau di bawah 20 persen.

“Pada dasarnya semua kendaraan harus dicek secara berkala, tetapi pengecekan EV BYD tergolong lebih mudah,” ujar ,” ujarnya dikutip dari keterangan resminya.

Para pengguna dapat melakukan pengaturan di dasbor mobil BYD saat pengisian daya dalam kondisi ditinggal dengan mode pengaturan pengisian daya berdasarkan jam. 

Setelah daya terisi penuh, pengisian daya akan terputus secara otomatis agar menghindari overcharge, sehingga SoH pada EV BYD tidak mengalami kerusakan dan mengurangi performa baterai.

“SoH atau info mengenai baterai EV akan terpantau sehingga kami dapat mengetahui apakah baterai tersebut masih dalam kondisi yang baik, atau sudah harus segera ditindak lanjuti,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya