Nasib Neta di Ujung Tanduk

Mobil listrik Neta V-II
Sumber :
  • Neta Auto Indonesia

China, VIVA - Neta, produsen mobil listrik asal Tiongkok, tengah berada di ujung tanduk. Pada 19 Juni 2025, induk perusahaannya, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, resmi memasuki proses kebangkrutan.

Menurut data dari platform Pengungkapan Kebangkrutan Nasional, proses hukum ini diajukan oleh seorang kreditur sejak bulan lalu.

Seperti dilansir VIVA dari berbagai sumber, Selasa 24 Juni 2025, krisis keuangan yang dialami perusahaan juga tercermin dari penutupan sejumlah showroom Neta di Shanghai, yang menambah tanda-tanda lemahnya fondasi bisnis mereka.

Tak hanya satu perkara, pada 13 Juni lalu, perusahaan periklanan Shanghai Yuxing Advertising Co turut mengajukan gugatan kebangkrutan terhadap Hozon karena pembayaran jasa pencetakan pameran yang belum dilunasi.

Pengadilan telah menerima gugatan tersebut dan menunjuk administrator untuk mengawasi jalannya proses restrukturisasi.

Di saat bersamaan, beredar video yang menunjukkan sekelompok karyawan mendatangi kantor pusat Neta di Shanghai untuk menuntut pembayaran gaji yang tertunda.

Dalam video tersebut, mereka terlihat mengkonfrontasi langsung Ketua Neta, Fang Yunzhou. Perusahaan pun akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka tengah menjalani proses reorganisasi.

Neta menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari inisiatif yang difasilitasi pemerintah, dengan tujuan untuk menarik investor strategis, memperbaiki manajemen, dan menghidupkan kembali kegiatan produksi, penelitian, serta ekspansi ke pasar internasional.

Di Tengah Badai Kebangkrutan Neta Auto Absen di GIIAS 2025, Begini Alasannya

Namun, dengan status kebangkrutan induk perusahaan yang kini telah sah secara hukum, banyak pihak mulai meragukan masa depan Neta, baik secara domestik maupun global.

Sementara itu, mitra distribusi Neta di luar Tiongkok menyatakan bahwa mereka akan menyesuaikan strategi operasional sebagai bentuk antisipasi.

Segera Dijual di RI, Mobil Baru BYD Sudah Laku 1 Juta Unit

Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengubah pendekatan penjualan dari model jaringan dealer konvensional menjadi sistem langsung ke konsumen, sebagaimana diterapkan oleh sejumlah merek kendaraan listrik besar lainnya.

Meski layanan dan operasional disebut tetap berjalan, kelanjutan nasib perusahaan akan sangat bergantung pada hasil restrukturisasi yang kini tengah berlangsung.

Wuling Bawa Air ev hingga Alvez ke Jakarta Fair 2025
Pabrik baterai mobil listrik CATL di China

Dunia Ketergantungan Mobil China

Popularitas kendaraan listrik dari China didorong oleh harga yang kompetitif serta peningkatan kualitas produk yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025