Indonesia Jadi Lokasi Produksi Perdana XPeng di Luar Negeri
- Arianti widya
Jakarta, VIVA - Indonesia kembali mencatat sejarah dalam industri otomotif global. Produsen mobil listrik asal Tiongkok, XPeng Motors, resmi mengumumkan bahwa mereka akan memulai produksi lokal MPV cerdas XPeng X9 di Indonesia pada Juli 2025. Tak tanggung-tanggung, Indonesia ditetapkan sebagai basis produksi global pertama XPeng di luar Tiongkok.
“Kami telah memilih Indonesia sebagai basis produksi pertama kami di luar Tiongkok. Produksi lokal XPeng X9 akan dimulai pada Juli, jadi nantikan saja,” ujar Vice President Xpeng, James Wu di Jakarta belum lama ini.
Langkah strategis ini bukan tanpa alasan. XPeng melihat pasar kendaraan listrik (EV) Indonesia yang terus bertumbuh dan dinilai sangat menjanjikan. Dengan penetrasi kendaraan listrik yang sudah menembus 10 persen, Indonesia kini berada di titik yang sama seperti Tiongkok pada awal ledakan EV mereka di 2020.
“Di Tiongkok, butuh waktu 8 tahun sebelum angka 10 persen tercapai, dan setelah itu lonjakannya luar biasa. Kami yakin Indonesia sedang menuju ke arah yang sama. Ini tren yang tak bisa dihindari,” tuturnya.
XPeng juga menilai bahwa konsumen Indonesia semakin canggih. Tak hanya mempertimbangkan jarak tempuh dan harga, tetapi juga fitur teknologi seperti perintah suara, cockpit pintar, hingga sistem semi-otonom.
Karena itu, XPeng menggandeng Erajaya Group sebagai mitra lokal, tak hanya untuk distribusi, tetapi juga pengembangan infrastruktur pengisian daya, termasuk fast charging dan sistem pengisian daya rumah.
“Kami melihat potensi besar dan kesiapan masyarakat Indonesia untuk teknologi EV yang lebih maju. Kami juga akan berkontribusi dalam membangun infrastruktur pengisian daya bersama Erajaya,” ujar James lagi.
XPeng X9 sendiri hadir dengan platform pengisian cepat 800V, teknologi berbasis AI, dan posisi sebagai MPV listrik berfitur paling canggih di kelasnya. Dengan produksi lokal, XPeng berharap bisa menjangkau pasar Indonesia secara lebih agresif sekaligus membuka jalan ekspor ke kawasan Asia Tenggara.
"Kami percaya masa depan kendaraan listrik akan berkembang pesat di Indonesia. Kami tidak hanya datang untuk menjual, tapi ingin tumbuh bersama Indonesia, mulai dari produksi, teknologi, hingga infrastruktur,” ungkapnya.
