Penjualan Sepeda Motor Mulai Meredup
- Yamaha Indonesia
Jakarta, VIVA – Industri sepeda motor di Indonesia mencatatkan hasil beragam untuk April 2025, dengan penjualan domestik mengalami penurunan sementara ekspor menunjukkan ketahanan, berdasarkan data industri terbaru.
Penjualan Domestik Mengalami Penurunan
Dikutip VIVA Otomotif dari laman AISI, Selasa 13 Mei 2025, penjualan sepeda motor domestik di April 2025 turun menjadi 406.691 unit, penurunan signifikan dari 541.684 unit di Maret—sekitar 25% penurunan bulanan.
Ini menjadi angka penjualan domestik terendah dalam empat bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan 560.301 unit di Januari dan 581.277 unit di Februari.
Ekspor Tetap Konsisten
Di sisi ekspor, kategori Ekspor Part by Part alias komponen mencatat puncak yang menonjol di awal tahun, mencapai 11.856.166 unit di Februari dan 11.465.800 unit di Maret, sebelum menurun menjadi 6.459.278 unit di April.
Sementara itu, unit Ekspor CBU (Completely Built-Up) sedikit menurun dari 49.998 di Maret menjadi 38.254 di April, dan unit Ekspor CKD (Completely Knocked Down) tetap stabil di 647.426 unit di April, turun sedikit dari 662.285 di Maret.
Ringkasan Tahun Ini
Untuk empat bulan pertama 2025, total penjualan domestik mencapai 2.089.953 unit, sementara unit Ekspor CBU dan CKD masing-masing mencapai 173.029 dan 2.724.596 unit. Kategori komponen mencatat total kumulatif 38.764.681 unit, menunjukkan permintaan kuat untuk komponen sepeda motor di pasar internasional.
Penurunan penjualan domestik di April 2025 menimbulkan pertanyaan tentang saturasi pasar atau faktor ekonomi yang memengaruhi belanja konsumen.
Namun, angka ekspor yang kuat, terutama di kategori komponen menunjukkan bahwa produsen sepeda motor Indonesia menemukan peluang pertumbuhan di luar negeri.Â
