Kendala Pasar Motor Listrik Bekas Belum Menggairahkan
- Gemini AI
Jakarta, VIVA – Pasar otomotif Indonesia saat ini diramaikan oleh kehadiran motor listrik dari berbagai produsen, baik lokal maupun internasional.
Berbagai model terus bermunculan, menawarkan teknologi canggih dan efisiensi biaya operasional sebagai daya tarik utama.
Namun di tengah maraknya penjualan motor listrik baru, di segmen pasar motor bekasnya, kendaraan roda dua elektrik bekas ini justru belum menunjukkan geliat yang signifikan.
Ridho, marketing di diler motor bekas Antara Motor, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama dalam penjualan motor listrik bekas adalah baterai.
"Kalau motor listrik sebenarnya masih kurang peminatnya, karena kayaknya orang enggak mau ribet masalah baterai," ujarnya kepada VIVA.
Ilustrasi motor bekas
- Arianti Widya
Selain baterai, Ridho mengatakan bahwa jarak tempuh yang terbatas juga menjadi pertimbangan konsumen.
"Terus juga kalau motor listrik itu jarak tempuhnya juga masih enggak panjang, jadi banyak yang ragu," katanya.
Kemudian, kendala lain yang turut memengaruhi minat terhadap motor listrik bekas adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya.
"Permasalahan tempat engecasan juga masih jadi kendala kan, orang gak mau ribet," pungkas Ridho.
Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa pihaknya tetap menyediakan motor listrik bekas meski hanya ada satu hingga dua unit.
"Di kami sih ada aja unitnya tapi paling cuma satu atau dua, sekarang lagi ada Yadea E8 Pro, harganya kami mulai dari Rp8 jutaan." tutup Ridho.