Begini Wujud Royal Enfield Guerrilla 450 Saat Disulap Jadi Motor Balap

Royal Enfield Guerilla 450 GRR
Sumber :
  • Motorcycle News

Jakarta, VIVA – Produsen roda dua, Royal Enfield kembali mencuri perhatian dengan menggandeng builder kenamaan asal Madrid, XTR Pepo, dalam proyek modifikasi ekstrem berbasis, Guerrilla 450.

Motor Klasik Royal Enfield Classic 650 Rilis, Banderolnya Saingi Wuling Air ev

Hasil kolaborasi ini diberi nama GRR, dan resmi diperkenalkan ke publik dalam ajang Wheels and Waves Festival di Biarritz, Prancis, pada Juni lalu.

Festival yang menjadi pertemuan budaya motor dan selancar itu memang kerap menjadi panggung bagi motor-motor kustom pabrikan.

Parade Motor Terpanjang Siap Gebrak Jember

Kali ini giliran Royal Enfield yang tampil beda dengan GRR, sebuah supermono sportbike berbasis mesin satu silinder 452cc berstandar Euro5 yang pertama kali diluncurkan pada 2024.

Menariknya, proyek ini digagas langsung oleh Pepo Rosell, pendiri XTR Pepo, yang dikenal sebagai penggila motor satu silinder ringan nan bertenaga, dilansir VIVA dari laman MCN.

Royal Enfield Himalayan Listrik Tertangkap Kamera Uji Jalan, Siap Rilis?

Royal Enfield Guerilla 450 GRR

Photo :
  • Motorcycle news

Rosell berhasil memangkas bobot motor secara signifikan hingga 53 kg, dari berat standar Guerrilla 450 yang mencapai 184 kg menjadi hanya 131 kg, membuatnya jauh lebih gesit di lintasan.

Demi mencapai bobot tersebut, Rosell berkolaborasi dengan perusahaan Italia, Futura 2000, untuk merancang bodi serat kaca yang seluruhnya dibuat secara khusus.

Tangki bahan bakar, jok, dan buritan dibuat menyatu dalam satu unit monokok, bahkan dilengkapi strip transparan agar level bahan bakar bisa dipantau langsung.

Urusan suspensi juga tidak main-main. Lengan ayun belakang menggunakan versi modifikasi dari milik Aprilia RS660 yang dipasangkan dengan rear shock custom dari Nitron R1.

Bagian depan pun mendapat upgrade signifikan dengan suspensi upside-down Showa 43mm yang sudah bisa diatur kompresi dan rebound-nya.

Aura motor balap klasik makin terasa berkat lampu depan aftermarket bergaya Honda RC30 era 1980-an.

Pelek pun diganti dengan model tiga palang ikonik dari Dymag CH3 berbahan aluminium, mirip dengan yang dulu dipakai Eddie Lawson saat berjaya di arena balap.

Kemudian, pelek ini dibalut ban Continental ContiSportAttack 2 demi mencengkeram aspal secara maksimal.

Sektor rangka pun tak luput dari sentuhan. Subframe belakang dibuat ulang untuk menopang jok tunggal dan posisi riding yang lebih agresif, termasuk pijakan kaki yang bisa disesuaikan demi ground clearance lebih baik saat menikung.

Penggunaan clip-on bar menegaskan orientasi motor ini yang condong ke performa tinggi.
Tak cukup sampai di situ, sistem pembuangan juga ikut digarap.

GRR kini memakai knalpot titanium Spark dengan pipa 45mm yang menyamping, tak lagi menyelinap di bawah mesin seperti versi standarnya. Suaranya pun dijamin lebih menggelegar, sesuai tampilannya.

Sistem pengereman ditingkatkan dengan kaliper depan ganda buatan Discacciati berbahan CNC, dikawinkan dengan cakram yang lebih besar dan ringan.

Kehadiran GRR tak hanya menjadi pajangan semata. Sejumlah pengamat menilai proyek ini sebagai isyarat bahwa Royal Enfield mulai melirik segmen sport dengan mesin 452cc.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya