Ini Risiko Besar Menggunakan Ban Vulkanisir pada Kendaraan
- Drive
Jakarta, VIVA – Penggunaan ban bekas vulkanisir makin marak karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan ban baru. Namun,  di balik harga murah tersebut, terdapat sejumlah risiko yang perlu diperhatikan.
Ban vulkanisir adalah ban bekas yang alurnya sudah gundul atau menipis, tetapi dilapisi kembali dengan potongan material karet berserat lain untuk memberi kesan baru. Setelah dilapisi dan difinishing, ban vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang mirip dengan ban asli.
Tapi perlu dicatat, ban merupakan salah satu komponen penting yang menunjang kenyamanan dan keamanan berkendara. Sehingga sangat penting untuk memilih ban yang berkualitas.Â
Maka dari itu menggunakan ban vulkanisir pun harus memperhatikan kualitas agar tetap aman dalam berkendara. Selain karena harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan ban jenis lainnya, tapi memiliki risiko dan kekurangan.
1. Ganggu Kenyamanan
Penggunaan ban vulkanisir mempengaruhi kenyamanan berkendara. Ini terutama karena ban vulkanisir memiliki permukaan yang lebih keras daripada ban asli, yang sangat berpengaruh saat berkendara di jalan yang rusak dan bergelombang.Â
Selain itu, berkendara di jalan yang berlubang dan rusak dapat menyebabkan benjolan pada ban.
2. Usai Ban Pendek
Ban vulkanisir biasanya memiliki daya tahan antara 60 dan 70 persen dari kondisi ban asli karena terbuat dari ban bekas dengan alur tipis yang dilapisi karet. Jenis ban ini usia pakainya pun terbilang cukup singkat, mulai dari satu hingga dua tahun.
Ilustrasi ban motor
- Istimewa
3. Rentan Pecah
Ban vulkanisir yang diberi tekanan angin yang tidak sesuai berisiko pecah saat digunakan karena kondisi tapak ban yang diukir kembali membuat permukaan ban lebih tipis, meningkatkan kemungkinan bocor dan bahkan sobek.
4. Daya Cengkram Rendah
Ban vulkanisir sangat berisiko karena daya cengkramnya yang lebih rendah, terutama di jalanan yang licin. Jika jahitan dan lem pada tapak ban terkelupas, mobil akan sulit bergerak dalam kecepatan tertentu dan mungkin tergelincir.