Kesalahan yang Biasa Terjadi saat Ganti Air Radiator Mobil

Pengemudi membuka penutup radiator saat mesin masih panas
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Jakarta, VIVA –  Air radiator merupakan komponen dari sistem pendingin yang memiliki fungsi penting dalam menjaga temperatur mesin.  Namun ada yang perlu diperhatikan saat melakukan pergantian air radiator.

Jangan Nunggu Mati, Ini Tanda-tanda Aki Motor Perlu Diganti

Air radiator sendiri bisa habis dan harus diisi ulang supaya suhu mesin selalu stabil. Umumnya Anda bisa mengganti air radiator sendiri di rumah. Namun, beberapa kesalahan saat mengganti air radiator juga bisa berdampak buruk bagi mobil dan pemiliknya.

1. Membuka Tutup saat Panas

Amankah Pakai Ban Mobil Beda Merek? Simak Penjelasan Lengkapnya

Pertama, Anda sangat dilarang membuka tutup radiator saat mesin dalam kondisi panas.  Hal tersebut dikarenakan membuka tutup radiator secara tiba-tiba bisa menyebabkan cairan pendingin atau coolant panas menyembur keluar mengenai tubuh Anda.

Cairan pendingin yang panas tersebut bisa menyebabkan cedera fisik serius seperti kulit melepuh. Luka tersebut perlu mendapatkan perawatan medis dan bisa menimbulkan bekas permanen.  Selain itu, membuka tutup radiator saat panas juga bisa berdampak buruk bagi sistem pendingin. 

Motor Jarang Dicuci Dampaknya Bisa Fatal

Di mana udara akan masuk ke dalam sistem dan menyebabkan aliran cairan pendingin terganggu. Apabila aliran cairan pendingin terganggu, maka mesin bisa mengalami overheat. 

2. Tidak Membuang Udara

Kesalahan kedua yang umum dilakukan saat mengganti air radiator mobil adalah tidak membuang udara dalam sistem pendingin. Udara merupakan salah satu musuh dari sistem pendingin karena bisa menyebabkan masalah panas pada mesin mobil.

Keberadaan udara yang terjebak dalam radiator bisa ditandai dengan mesin lebih cepat panas dan performa AC menurun. Udara yang terjebak dalam radiator harus dikeluarkan untuk mencegah terganggunya aliran cairan pendingin.

Anda bisa membuang udara pada radiator dengan cara mengganti cairan pendingin dengan benar. Udara dalam radiator bisa keluar melalui tutup radiator yang ditandai dengan terlihatnya gelembung udara pada permukaan air radiator. 

3. Menggunakan Air Biasa

Saat kehabisan air radiator di jalan, beberapa pemilik mobil memilih untuk mengganti air radiator dengan air biasa seperti air kemasan atau air keran. Padahal, mengisi radiator dengan air biasa memiliki dampak buruk bagi mesin mobil.

Beberapa dampak yang bisa timbul akibat mengisi radiator dengan air biasa diantaranya yaitu menyebabkan komponen radiator berkarat. Selain itu, air juga lebih cepat menguap jika dibandingkan dengan cairan pendingin khusus sehingga air akan berkurang cepat saat mesin dalam kondisi panas. 

4. Tidak Pasang Tutup Radiator dengan Baik

Tutup radiator memiliki fungsi penting seperti mencegah kebocoran cairan, overheating, dan mesin rusak. Oleh karena itu, penting untuk memastikan radiator tertutup dengan rapat setelah mengisi cairan pendingin. 

Anda juga bisa mengecek kondisi tutup radiator dengan mengecek karet dan selang. Anda bisa mengganti karat pada tutup radiator yang sudah getas. 

Air radiator motor

Photo :
  • Dok: SIS

5. Tidak Membersihkan Tangki

Tangki radiator yang kotor atau tidak dibersihkan saat mengganti cairan pendingin bisa menyebabkan tangki menjadi terkontaminasi dengan kotoran serta berkarat. Tangki radiator yang bersih akan membuat radiator Anda terbebas dari masalah overheating yang berbahaya bagi mesin mobil Anda. 

6. Tidak Memeriksa Kipas Pendingin

Kipas pendingin juga memiliki fungsi penting pada radiator yaitu untuk membantu menghilangkan panas secara efektif. Panas berlebih pada radiator bisa menyebabkan mesin panas dan macet. 

Oleh karena itu, jangan lupa untuk memeriksa kipas pendingin saat mengganti air radiator. Anda bisa mengetahui kondisi kipas dengan menyalakan AC mobil. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya