Alasan Lansia Sebaiknya Mulai Berhenti Mengemudikan Mobil

Ilustrasi posisi mengemudi mobil.
Sumber :
  • Dok: SIS

Jakarta, VIVA – Mengemudi bukan hanya soal bisa menjalankan kendaraan, tapi juga menyangkut tanggung jawab besar terhadap keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Seiring bertambahnya usia, para pengemudi lansia (lanjut usia) dihadapkan pada tantangan yang berbeda dari pengemudi muda, terutama yang berkaitan dengan kondisi fisik, mental, dan penggunaan obat-obatan yang dapat memengaruhi performa mereka di jalan.

Di Indonesia, meskipun usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) ditetapkan pada 17 tahun, tidak ada batasan usia maksimal secara hukum.

Ilustrasi Teknik Mengemudi

Photo :
  • freepik.com/rawpixel.com

Namun, menurut Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), usia ideal untuk mengemudi adalah antara 17 hingga 60 tahun. Di luar rentang ini, baik di bawah maupun di atasnya, risiko kecelakaan meningkat secara signifikan.

Berikut ini beberapa alasan utama mengapa pengemudi lanjut usia sebaiknya mempertimbangkan untuk tidak lagi mengemudi, dikutip VIVA dari laman resmi Suzuki.

1. Menurunnya Kemampuan Fisik

Seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik cenderung mengalami penurunan. Gangguan pada indra penglihatan, penurunan pendengaran, serta melemahnya refleks menjadi faktor yang cukup serius.

Modus Kaki Terlindas Mobil, Juru Parkir Ini Paksa Minta Uang Ganti Rugi

Penglihatan kabur dapat membuat pengemudi lansia sulit mengenali rambu lalu lintas, marka jalan, atau pejalan kaki.

Kemudian, pendengaran berkurang bisa menyebabkan mereka tidak mendengar suara klakson atau sirine kendaraan darurat.

Melintasi Jalur Tol Cipularang Tidak Bisa Sembarangan

Lalu, pengemudi lansia memiliki refleks yang lebih llambat menghambat kemampuan untuk merespons cepat terhadap kondisi darurat di jalan.

2. Efek Samping Obat-obatan

Mau Asuransi Mobil yang Nyaman untuk Perempuan? Simak Tipsnya di Sini!

Banyak lansia yang rutin mengonsumsi obat untuk berbagai kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, jantung, atau gangguan saraf. Beberapa obat dapat memberikan efek samping berupa rasa kantuk, pusing, kebingungan atau lambat berfikir.

Kondisi ini tentu bisa mengganggu konsentrasi dan kemampuan pengambilan keputusan saat berkendara, serta meningkatkan potensi kecelakaan.

Ilustrasi posisi mengemudi mobil.

Terlihat Sepele, tapi Kebiasaan Ini Bisa Bikin Mobil Boros BBM

Berikut ulasan VIVA terkait beberapa perilaku yang sering dilakukan pengemudi dan diam-diam bikin konsumsi bensin jadi makin tinggi, mengutip laman resmi Suzuki.

img_title
VIVA.co.id
2 Juli 2025