5 Kesalahan Fatal Pengemudi Mobil Saat Melewati Jalanan Banjir

Ilustrasi mobil menerjang banjir
Sumber :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

Jakarta, VIVA – Memasuki musim hujan, para pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi jalan yang licin dan tergenang air.

Genangan di jalan sering kali dianggap sepele, padahal bisa menimbulkan risiko fatal, mulai dari kerusakan kendaraan hingga kecelakaan lalu lintas.

Salah satu bahaya yang mengintai adalah aquaplanning, yaitu kondisi ketika ban kehilangan traksi akibat melintasi permukaan jalan yang dipenuhi air.

Agar tetap aman, penting bagi pengemudi untuk menghindari beberapa kesalahan umum saat melewati jalanan banjir berikut ini, dikutip VIVA dari laman Suzuki.

Pertama, mengemudi dengan kecepatan tinggi. Banyak pengemudi yang justru menambah kecepatan saat melintasi genangan air.

Selain menyebabkan cipratan yang mengganggu pengendara lain, cara ini juga sangat berisiko menimbulkan aquaplanning.

Ilustrasi Berkendara Saat Hujan

Photo :
  • freepik.com/jcomp

Ketika ban kehilangan daya cengkeram, mobil akan sulit dikendalikan dan bisa menyebabkan kecelakaan.

Selain itu, kecepatan tinggi membuat waktu reaksi terhadap bahaya di depan menjadi sangat terbatas

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk selalu mengurangi kecepatan saat melintasi jalanan basah atau tergenang.

Kedua, tidak mengecek kondisi ban. Kondisi ban yang aus atau botak akan membuat traksi terhadap jalan menjadi sangat minim, apalagi dalam kondisi basah.

Sayangnya, masih banyak pengemudi yang tidak memeriksa tekanan dan ketebalan ban sebelum bepergian.

Padahal, ban dengan tekanan yang sesuai dan alur yang masih baik adalah kunci utama mencegah aquaplaning.

Sebaiknya, periksa kondisi ban secara rutin dan pastikan sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan.

Ketiga, berkendara terlalu dekat dengan kendaraan lain. Saat hujan, jarak pengereman menjadi lebih panjang karena permukaan jalan yang licin.

'GoDay Berbagi Senyum' Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Jati Padang

Namun, tidak sedikit pengemudi yang tetap mempertahankan jarak dekat dengan kendaraan di depannya.

Hal ini berpotensi besar menyebabkan tabrakan beruntun jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti.

Mobil Ini Hanya untuk Para Pemberani

Solusinya, selalu jaga jarak aman dan berikan ruang lebih agar Anda punya waktu yang cukup untuk bereaksi dan mengerem dengan aman.

Keempat, tidak memperhatikan kedalaman air. Kebiasaan menerobos genangan tanpa mengetahui seberapa dalam air tersebut sangat berbahaya.

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem hingga Kemarau Mundur Akhir-akhir Ini

Selain berisiko menyebabkan mobil terjebak di lubang yang tidak terlihat, kedalaman air yang tinggi juga dapat merusak komponen penting seperti sistem kelistrikan atau mesin.

Oleh karena itu, gunakan kecepatan rendah dan amati kendaraan di depan untuk memperkirakan seberapa dalam genangan tersebut sebelum memutuskan melintas.

Kelima, tidak menyalakan lampu saat hujan. Banyak pengemudi yang lupa atau enggan menyalakan lampu saat kondisi hujan deras atau saat melintasi jalanan gelap dan berkabut.

Padahal, menyalakan lampu utama sangat membantu meningkatkan visibilitas dan memungkinkan kendaraan lain lebih mudah melihat posisi Anda.

Ini penting untuk mengurangi risiko tabrakan, terutama dalam kondisi jarak pandang yang terbatas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya