Bullying si 'Pembunuh'
- U-Report
KPAI mencatat, ada delapan kasus anak korban kebijakan. Kemudian, korban pengeroyokan tiga kasus, kekerasan fisik delapan kasus, kekerasan seksual tiga kasus, 12 kasus kekerasan psikis, dan bullying, serta kasus anak melakukan perundungan terhadap guru sebanyak empat kasus.
Adapun beberapa jenis perundungan, menurut psikolog anak, Sani Budiantini Hermawan, ada perundungan kontak fisik, perundungan psikis yang menekan secara pskilogis mental, perundungan secara sosial anak dijauhkan, perundungan finansial anak seperti dipalak, juga cyber bullying melalui media sosial.
Terkait cyber bullying, artis terkenal asal Korea Selatan, Sulli ,diduga kerap mengalaminya. Cyber bullying tersebut, diduga menjadi salah satu penyebab utama depresi yang dialami mantan personel girlband f(x) itu.
Seorang pejabat hiburan dalam sesi wawancara dengan Busan Report, mengungkapkan bahwa Sulli kesulitan menangani komentar buruk yang ditujukan untuk dirinya.
Dikutip dari laman Koreaboo, menurut Kantor Polisi Seongnam Sujeong, manajer Sulli menemukan dia meninggal di rumahnya, Senin 14 Oktober 2019, pada pukul 15.21 waktu setempat. Seorang pejabat polisi menyatakan bahwa Sulli menderita depresi berat. Laporan polisi juga mengungkapkan bahwa Sulli meninggal karena bunuh diri.
Masih terkait media sosial, kasus bullying juga dialami seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat, 29 Maret 2019. Anak berusia 14 tahun berinisial A, diduga dikeroyok sekelompok siswi SMA. Penyebabnya, diduga berawal dari cekcok di media sosial.
Salah satu pelajar SMA itu mengungkapkan, perkelahian dimulai dari dirinya dengan A, lantaran kesal dia sering di-bully di medsos. Akibat dugaan penganiayaan itu, korban mengalami luka. Kasus ini sempat viral di media sosial. (asp)
Laporan Frits Floris (Kupang, Nusa Tenggara Timur)
