Meruntuhkan Dominasi Thailand di Sektor Otomotif

Suasana perakitan mobil.
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah Thailand adalah mengizinkan investor beraktivitas, tanpa perlu bekerja sama dengan perusahaan lokal.

Ketika Wanita Robohkan Stigma Industri Otomotif yang Maskulin

Kemudian, pajak penghasilan perusahaan diturunkan, dari 30 persen menjadi 20 persen. Sementara itu, pemerintah Indonesia masih mematok angka 25 persen untuk pajak tersebut. Hal ini, tentu membuat investor tertarik berbisnis di Negeri Gajah Putih tersebut.

Namun, menurut tradingeconomics.com, kejayaan Thailand dalam sektor otomotif tampaknya tidak akan lama. Hal ini, karena negara tersebut memiliki keterbatasan dalam hal pekerja dan lahan.

Efek Domino Tarif Baru Trump Bagi Industri Otomotif RI

Dua faktor tersebut, sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia, karena lahan masih terbuka luas dan jumlah penduduk jauh lebih banyak.

Sayangnya, jumlah masalah yang dihadapi oleh investor untuk berbisnis di Tanah Air tidak sedikit jumlahnya.

Pelaku Industri Omotif Indonesia Minta TKDN Dijaga Imbas Tarif Baru Trump

"Banyak tantangan yang kita hadapi. Termasuk, dari sisi tenaga kerja seperti demo buruh. Kondisi ekonomi Indonesia maupun global juga menjadi tantangan industri otomotif. Seperti dari sisi nilai tukar mata uang, ekonomi global, dan harga energi," kata Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan.

Selanjutnya….jalinan kerja sama yang lebih erat

Untuk bisa menggeser Thailand, para pelaku industri otomotif dan pemerintah Indonesia perlu menjalin kerja sama yang lebih erat. Salah satunya, menurut Putu, adalah meningkatkan produksi komponen lokal.

“Sekarang yang tinggi adalah Thailand. Kita harus bisa mengalahkan mereka dengan menggenjot industri komponen lokal,” ujar Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan.

Mengingat kondisi saat ini dikhawatirkan akan semakin berdampak negatif, karena itu, dia mengusulkan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengkaji penutupan investasi asing untuk industri komponen otomotif.

“Ini untuk merangsang industri nasional berkembang,” katanya.

Selain itu, kerja sama antarnegara juga bisa dilakukan, guna menggenjot ekspor produk otomotif, baik dalam bentuk utuh maupun komponen.

Bahkan, menurut berita yang dilansir dari Paultan, kejayaan Thailand bisa saja berubah dengan adanya kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP). Saat ini, Indonesia maupun Thailand belum termasuk dalam negara-negara yang setuju bergabung ke dalam kerja sama tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya