Orang Pendek, Dibiarkan Jadi Misteri atau Diburu?
- VIVA.co.id/youtube
Lalu pentingkah ini? Secara praktik, riset pengungkapan manusia purba memang menjadi lajur pembuka untuk menguak asal usul manusia. Seperti halnya yang pernah dilakukan terhadap manusia pendek, Hobbit Flores atau Homo floresiensis, yang mencengangkan.
Sebab, penemuan rangka fosilnya pada tahun 2003 di dalam gua menguak fakta bahwa ada jenis lain sebelum Homo sapiens atau manusia modern.
Dan bagaimana dengan Orang Pendek? Hingga kini memang tidak ada lagi riset khusus yang mendalami soal mahluk yang ada di pulau Andalas tersebut.
Namun demikian, dengan kemunculan video yang diduga menampilkan Orang Pendek tersebut. Maka besar kemungkinan bisa memicu penasaran publik, entah itu peneliti atau bukan untuk mencari tahu Orang Pendek di Sumatera.
Maka ini bisa saja menjadi kabar baik sekaligus menjadi ancaman tentang Orang Pendek di hutan Sumatera.
FOTO: Replika sosok Homo floresiensis yang ditemukan di Flores
Yang jelas, dalam sebuah riset PloS Biology yang dipublikasikan pada tahun 2011, diakui bahwa memang ada 8,8 juta spesies di bumi. Dari jumlah itu baru 1,9 juta saja yang teridentifikasi.
Sehingga soal, apakah sosok di balik Orang Pendek, sangat mungkin merupakan bagian yang belum teridentifikasi. Tinggal lagi memastikan bahwa Orang Pendek saat ini perlu perlindungan.
Terutama dari ancaman habitat yang menipis dan juga bukan tidak mungkin dari perburuan orang yang penasaran akan sosok mereka.
"Jangan usik Suku Mante (Orang Pendek di Aceh). Mereka itu juga manusia biasa. Mereka punya hak memperoleh kehidupan yang layak juga," kata Arkeolog Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Husaini Ibrahim. (ren)
