Ribuan Warga Argentina Turun ke Jalan, Protes Veto Presiden Milei Terkait Anggaran
- Al Jazeera via Reuters
Buenos Aires, VIVA – Puluhan ribu warga Argentina memenuhi jalan-jalan pusat kota Buenos Aires pada hari Rabu untuk menuntut peningkatan pendanaan bagi universitas dan perawatan anak, yang telah mengalami pemotongan anggaran di bawah kebijakan penghematan Presiden Javier Milei yang beraliran libertarian, seperti dilansir France24, Kamis, 18 September 2025.
Popularitas Milei telah menurun menyusul pemotongan anggaran yang besar, dan ia menghadapi dampak dari skandal korupsi dan kekalahan legislatif dalam pemilihan umum provinsi Buenos Aires awal bulan ini.
Puluhan ribu warga Argentina protes menentang keputusan Presiden Argentina
- buenosairesherald.com
Puluhan ribu warga Argentina protes menentang keputusan Presiden Argentina
- Al Jazeera via Reuters
Milei menghadapi pemilihan paruh waktu yang berisiko tinggi pada bulan Oktober, di mana partainya bertujuan untuk mengamankan kursi yang cukup agar Kongres yang dikendalikan oposisi tidak dapat membatalkan vetonya.
Protes hari Rabu bertujuan untuk menekan para legislator agar menolak veto Milei awal bulan ini atas undang-undang yang akan meningkatkan pendanaan universitas negeri dan rumah sakit anak. Dalam dekrit presiden, Milei mengatakan undang-undang tersebut akan merugikan neraca keuangan negara.
Pada Rabu malam, majelis rendah Kongres memberikan suara untuk membatalkan kedua veto tersebut. Senat juga harus melakukannya agar veto tersebut dapat dibatalkan.
Sejak Milei menjabat pada Desember 2023, ia telah memangkas belanja publik secara drastis dan berhasil menurunkan inflasi bulanan dari dua digit menjadi satu digit. Pada hari Senin,ia mengumumkan usulan pemerintah untuk anggaran tahun depan, yang menurutnya akan menjamin keseimbangan fiskal sekaligus mencakup peningkatan alokasi sebesar 17% untuk layanan kesehatan, 8% untuk pendidikan, dan 5% untuk pensiun, di samping inflasi.
Namun dalam sebuah pernyataan, Universitas Nasional Buenos Aires mengatakan bahwa anggaran yang diusulkan "tidak lebih dari sekadar memperdalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang dialami sistem universitas negeri.
Mereka menyatakan bahwa usulan tersebut tidak memperhitungkan pemulihan proyek infrastruktur dan pemeliharaan yang terhenti, serta kenaikan gaji guru.
