Kala Bom Hidrogen Korut Getarkan Bumi
- USGS
Kim Jong-un (tengah) memantau perkembangan teknologi bom hidrogen.
Maka, jika yield uji nuklir bawah tanah terbaru Korea Utara 600 kiloton TNT, artinya 40 kali lebih kuat ketimbang ledakan Hiroshima. Sementara itu, apabila yield-nya 120 kiloton TNT, maka masih delapan kali lebih kuat.
“Mau berkekuatan 120 atau 600 kiloton TNT, uji coba ini menunjukkan kemampuan pesat Korea Utara dalam sistem persenjataan nuklirnya. Tahun lalu mereka baru saja berhasil meledakkan 30 kiloton TNT bom nuklir dari bawah tanah,” papar Ma’rufin.
Menurut dia, yield 30 kiloton TNT ini hanya berlaku untuk ‘senjata nuklir primitif’ sekelas bom Hiroshima dan Nagasaki, di mana tidak mengenal teknologi pendorong dan miniaturisasi.
Ia pun tidak meragukan kemampuan Korea Utara menguasai teknologi senjata nuklir termaju yang dikenal sebagai bom hidrogen.
Menurut situs Deutsche Welle, ada perbedaan mendasar antara dua senjata, hidrogen dan atom, yang paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia ini.
Dari ledakan
Perbedaan mendasar antara bom hidrogen dan bom atom ada di proses peledakan. Untuk bom atom, seperti yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, kekuatan daya ledaknya berasal dari hasil pelepasan energi yang tiba-tiba saat membelah inti unsur berat seperti plutonium.
Proses ini dinamakan fisi. Bertahun-tahun setelah bom atom pertama dikembangkan di New Mexico, Amerika Serikat mengembangkan sebuah senjata yang mengandalkan teknologi bom atom.
Proses peledakan pun diperluas demi menciptakan daya ledak yang lebih kuat. Senjata itu disebut bom termonuklir atau hidrogen, di mana proses peledakan itu sendiri terdiri atas beberapa bagian.
Dimulai dengan peledakan bom atom. Ledakan pertama menciptakan suhu jutaan derajat Fahrenheit dan memberikan energi yang cukup, lalu memaksa dua inti cahaya untuk berdekatan agar bisa digabungkan ke tahap kedua yang dikenal sebagai fusi.
Bentuk
Beberapa jam sebelum tes terakhir, media pemerintah Korea Utara, (Korean Central News Agency/KCNA, menerbitkan foto Kim Jong-un memeriksa perangkat berbentuk kacang.
Perangkat ini digadang-gadang merupakan bom hidrogen yang dirancang untuk dimuat di rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missiles/ICBM).