Melindungi Warisan Nenek Moyang

Candi Borobudur.
Sumber :
  • REUTERS/Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto

"Kita anggota UNESCO dan tiap sidang ada 190-an anggota negara. Jadi bagus kalau Indonesia punya Warisan Budaya yang ditetapkan, karena itu diplomasi budaya yang luas dan menempatkan Indonesia di tempat yang baik, sebagai negara yang memperhatikan kebudayaannya, yang benar-benar serius," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Kamis, 7 September 2017.

KCBN Muarajambi: Mega Proyek Kebudayaan Menakjubkan, Bakal Jadi Sumber Inspirasi dan Pengetahuan

Selanjutnya Terancam Punah...

Terancam Punah

Heru Budi Mengaku Tak Tahu soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Capai Rp 22 M

Bukan perkara mudah untuk mendaftarkan Warisan Budaya ke UNESCO. Setiap dua tahun, hanya satu Warisan Budaya Takbenda yang bisa didaftarkan. Aturan itu berlaku bagi negara yang sudah memiliki tujuh atau lebih Warisan Budaya yang telah diakui UNESCO.

Namun, untuk Cagar Budaya bisa diajukan setahun sekali. "Kalau berkas belum lengkap, diajukan tahun depan. Apabila lengkap, baru dievaluasi oleh penasihat UNESCO dan diumumkan tahun berikutnya. Diterima, ditolak atau perbaikan 1-4 tahun ke depan," ucap Yunus Arbi, Kepala Subdirektorat Warisan Budaya Benda Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, 6 September 2017.

Makam Sunan Kalijaga Terendam Banjir, Peziarah Tetap Berdatangan: Berdoa Air Cepat Surut

UNESCO pun tak sembarangan menetapkan Warisan Budaya. Yang diterima hanya yang memiliki dokumen sejarah, kajian akademis, foto-foto dan video yang lengkap mengenai asal muasalnya. Warisan Budaya yang diajukan ke UNESCO juga harus didukung oleh Pemerintah Daerah asalnya, berikut komunitas adat.

"Jadi komunitas dan pemda mendaftarkan Karya Budaya kepada pemerintah. Jika dokumen dan datanya lengkap, maka akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya dan diajukan ke UNESCO," kata Lien Dwiari Ratnawati, Kasubdit Warisan Budaya Takbenda Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemdikbud RI, saat dihubungi via telepon, Kamis malam, 7 September 2017.

Wayang kulit.

Wayang Kulit

Pudentia yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) mengatakan, Warisan Budaya yang terancam punah atau dianggap penting sebagai ikon Indonesia didahulukan untuk diajukan ke UNESCO.

"Kita harus memilih yang world signification-nya kuat, terutama yang sudah mau hilang dan sesuatu yang sangat unik, di lain tempat tidak dijumpai, bahkan mungkin tidak ada," ucapnya.

Selanjutnya Dampak Positif...

Dampak Positif

Label Warisan Dunia tentu saja memberikan keuntungan sendiri bagi masyarakat pemilik suatu kebudayaan. Yunus mengungkapkan bahwa Cagar Budaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia mengalami peningkatan wisatawan sebanyak 20 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya