Menguak Kebohongan ISIS, Islam Bukan Teror
- ANTARA/Reuters
Bagaimana kita memandang?
FOTO: Ilustrasi WNI yang pulang dari Suriah
ISIS dan segala propagandanya memang mesti menjadi perhatian. Dan soal orang Indonesia yang disebutkan banyak di Suriah, perlu diingat tak semuanya terkait ISIS.
Banyak faktor yang membuat mereka berada di Suriah. Namun khusus bagi mereka yang tertangkap otoritas Turki karena hendak menembus atau sudah masuk ke Suriah, dan kini dideportasi kembali ke Indonesia, tetap patut diwaspadai.
Bisa jadi, ada yang kini menyesali dan meratapi kebodohan mereka usai nekat bergabung dengan ISIS. Seperti yang diakui dalam kesaksian mereka di video yang diunggah BNPT.
Namun, diantara itu bisa jadi ada juga yang justru masih menaruh dendam dan semangat untuk berjihad seperti pemahamannya yang didapat soal ISIS.
"Mereka memiliki potensi bahaya luar biasa. Mereka tidak lagi sama seperti sebelumnya," ujar Kepala BNPTÂ Suhardi Alius beberapa waktu lalu. "Bahkan anak-anak mereka sudah tidak lagi main layang-layang, melainkan main senjata."Â
Alius berpendapat, saat ini secara global memang tengah merebak soal para militan asing atau Foreign Terrorist Fighter (FTF). Mereka adalah orang-orang dari negara lain, ikut berperang dan kemudian kembali ke negaranya.
Data BNPT, sejauh ini sudah ada 49 orang Indonesia yang terbukti sebagai militan ISIS dan kini telah dideportasi kembali ke Indonesia. "Itu hanyalah puncak gunung es. Artinya di bawah mereka masih ada banyak lagi," kata Alius.
FOTO: Seorang warga menyaksikan dampak ledakan bom bunuh diri di halte busway Kampung Melayu Jakarta Timur beberapa waktu lalu
Ya, bisa jadi dari mereka yang pulang ke Suriah dan pernah terlibat peperangan ISIS bukanlah orang sembarangan. Sangat mungkin mereka memiliki kemampuan senjata atau pun bom yang bisa saja mengancam atau menumbuhkan sel teroris baru di Indonesia.
Namun demikian, tak bisa juga diabaikan mengenai mereka yang telah menyesali perbuatannya. Bisa jadi merekalah yang bisa membantu membentengi warga yang hendak ke Suriah atau ISIS.
Pengalaman buruk mereka, bisa menjadi pelajaran penting sekaligus menjadi pesan kuat bahwa ISIS itu tak seperti yang dibayangkan oleh mereka yang kini bersimpati.