Mengungkap Fakta Pembantaian 1965 'Rasa' Amerika

Presiden Joko Widodo saat nonton bareng G30 S/PKI di Bogor
Sumber :
  • Istimewa

Senada dengan Ryamizard, juru bicara Kemlu, Arrmanatha, menegaskan, semua negara memiliki sejarah masing-masing tak terkecuali Indonesia. Apalagi, baik pemerintah maupun organisasi dan tokoh masyarakat juga telah melakukan berbagai langkah rekonsiliasi terkait peristiwa 1965. Artinya, kemungkinan terungkapnya fakta tersebut belum tentu berpotensi memperkeruh situasi sosial politik di dalam negeri.

Pusat Studi Pancasila UGM Usul Sejarah G30S Diriset Ulang Mendalam

Sementara Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku tak bisa memastikan, apakah dokumen tersebut berguna atau tidak. Tapi menurutnya, masing-masing negara memiliki aturan sendiri.

"Di negara-negara itu ada aturan. Setelah dokumen disimpan sekian, dikeluarkan, itu biasa-biasa saja. Aturan negara beda-beda. Ada dokumen, rahasia, dikeluarkan. Tapi kan saya belum tahu ya. Belum tahu saya, tanya sama BIN," kata Gatot.

Fadli Zon Pamer Karikatur Kekejaman PKI Habisi Dewan Jenderal

Sejarah kelam bangsa ini atas tragedi kemanusiaan yang terjadi pada tahun 1965 lalu mulai terungkap melalui dokumen itu. Jika selama ini banyak hal yang dianggap tabu dan tidak boleh dibicarakan, maka dokumen yang sudah deklasifikasi itu mengungkap fakta berbeda dari apa yang selama ini beredar.

Dokumen ini muncul hanya berselisih hari dari meningkatnya ketegangan soal komunisme di Indonesia. Akhir September kemarin, bangsa ini memperingatkan tragedi G30S/PKI. Nyaris setiap tahun menjelang akhir September, isu PKI kembali berembus dan menguat. Bahkan tahun ini disertai desakan untuk nonton bareng film pembantaian G30S/PKI.  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan mengaku memberi perintah langsung untuk nonton bareng film tersebut.

Soal Nonton Film G30S/PKI, Ridwan Kamil: Kita Sedang Situasi COVID-19

Mungkin, fakta berbeda yang diungkap dari dokumen Kedubes AS tentang pembantaian sepanjang tahun 1965 itu bisa menggeser sudut pandang publik di negeri ini tentang PKI, perebutan kekuasaan, Angkatan Darat, Soekarno dan Soeharto. Kekejaman pembantaian di masa lalu terjadi dan merugikan banyak pihak. Syahwat politik dan kekuasaan membuat bangsa ini terus terbelah oleh isu PKI selama puluhan tahun.

Jika demikian, semoga fakta yang berbeda itu bisa membuat isu PKI tak lagi menjadi hantu yang tak pernah pergi. (one)

Ilustrasi seorang di penjara.

Aktivis KNPI Kenang Sosok Isa Hasanda, Pelukis Lekra Tapol Orde Baru

Wasekjen DPP KNPI, Muhammad Natsir, mengenang sosok Isa Hasanda, pelukis pendiri Sanggar Bumi Tarung.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2021