Petaka di Lantai Bursa, Apa yang Salah?

Kondisi Terkini Robohnya Gedung Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Konstruksi selasar lantai I gedung Bursa Efek Indonesia tower II ambruk pada Senin, 15 Januari 2018, sekitar pukul 12.10 WIB. Akibat kejadian tersebut 77 orang menjadi korban dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Siang itu, sebanyak 93 mahasiswa asal Universitas Bina Darma Palembang, Sumatera Selatan diketahui sedang melakukan kunjungan lapangan ke Bursa Efek Indonesia, dan mereka menjadi korban ambruknya selasar tersebut.

Ambruknya selasar pada awal pekan perdagangan saham tersebut menjadi perhatian publik Tanah Air. Sejumlah pihak menilai kejadian ini sebagai hal aneh dan seharusnya tidak terjadi di gedung yang terkenal modern ini.

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

Seperti halnya pihak Kepolisian menilai hal ini adalah kejadian aneh dan tak mungkin terjadi alias freak accident. Sedangkan, sejumlah pakar termasuk laporan awal Kementerian PUPR menilai ini adalah kegagalan konstruksi.

Pakar konstruksi yang juga seorang arsitek, Dori Herlambang, mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan dari ambruknya selasar yang menghubungkan dua tower di gedung BEI tersebut.

Holding BUMN Jasa Survei Dukung Bursa Karbon di Indonesia, Ini Perannya

Menurut dia, dari beberapa tayangan video amatir yang tersebar, tampak jika selasar kantilever atau menggantung ini ada yang janggal. Sebab, seharusnya bangunan ini ditopang balok sejak awal dibuat dan terhubung bangunan inti.

Selain itu, kejanggalan terlihat dari struktur tambahan selasar yang dibuat dari balok-balok baja yang hanya ditempel ke dinding. Padahal menurut Dori, bangunan inti pada gedung bertingkat tidak boleh hanya ditempel karena daya cengkramnya kurang kuat.

"Bangunan tambahan sebuah gedung tetap harus mengandalkan balok terusan dari gedung intinya, tidak boleh hanya sekadar menempel," kata Dori dihubungi VIVA, Senin 15 Januari 2018.

Detik-detik ambruknya balkon Gedung BEI

Pantauan CCTV saat selasar tower II ambruk.

Sementara itu, atas kejadian tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun langsung melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kegagalan bangunan dan mencegah kejadian serupa tak terulang.

Kementerian PUPR kemudian menugaskan Direktorat Jenderal Cipta Karya membentuk tim untuk melaksanakan kajian teknis. Adapun metodologi yang dilakukan berupa wawancara, pengamatan visual, analisis foto dan CCTV.

Pada kesempatan tersebut, Tim dari Ditjen Cipta Karya mendatangi lokasi kejadian pada Senin 15 Januari 2018 pukul 15.00 WIB, tim mewawancarai pengelola gedung, diskusi dengan anggota REI dan bertemu Polres Jakarta Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya