Coba Kuabu, Menu Buka Puasa Khas Kampar Berlimpah Sayuran
- VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri
VIVA – Beragam masakan khas Riau yang beragam rasa bisa menjadi menu berbuka puasa Anda. Kebutuhan akan nutrisi kala pandemi corona saat ini, menjadi penting untuk mempersiapkan masakan yang beragam dari daerah-daerah di Tanah Air.
Mencoba berbagai menu masakan dari daerah di Tanah Air, juga akan ikut membantu menghilangkan kejenuhan saat berada di rumah karena pembatasan sosial breskala besar (PSBB))
Saat bulan puasa, ada masakan khas warga Kampar Riau. Masih berbahan dasar sayuran, masakan itu bernama Kuabu. Banyak yang mengatakan kalau masakan ini hampir mirip dengan gado-gado. Tapi kenyataanya, berbeda sekali. Kacang pada Kuabu disangrai dan bukan digoreng.
Bagi orang kampar, menu ini harus selalu ada saat berbuka puasa. Bahan utamanya adalah sayur mayur. Untuk membuat Kuabu, kita harus menghaluskan kacang tanah yang telah disangrai, kemudian haluskan bumbu yang terdiri dari bawang merah, terasi, cabai merah. Siapkan jeruk nipis dan juga santan kelapa.
Sedangkan sayurnya, ada ketimun, tauge, kacang panjang, dan daun pakis. Atau gunakan sayur-sayur yang Anda sukai. Kemudian mien soun, bahan yang jelas menjadi pembeda Kuabu dengang gado-gado. Menyantap sayur menjadi kebiasaan utama masyarakat Kampar sebelum memakan makanan utama.
Setelah seluruh bumbu dihaluskan, lalu campur dengan santan kelapa dan kacang tanah sangrai yang sudah dihaluskan. Agar lebih segar, berikan air jeruk nipis. Setelah bumbu tercampur rata, masukan seluruh sayuran yang telah direbus. Anda bisa menambahkan dengan telur rebus dan Kuabu sudah dapat dinikmati sebagai menu berbuka puasa.
Baca juga: Resep Menu Buka Puasa, Bubur Lambok Khas Riau
Update informasi Anda mengenai penanganan pandemi corona dalam tautan berikut ini.
Kekecewaan Aurel Hermansyah Terhadap Ashanty Gegara Lumiere Tutup Tanpa Diskusi ke Keluarga
Ashanty menjadi pusat perhatian setelah keputusannya menutup bisnis kue populer miliknya, Lumiere, memicu kekecewaan mendalam dari putri sulungnya, Aurel Hermansyah.
