Ruben Onsu Klarifikasi soal Kehadirannya di Rumah Duka Ayah Sarwendah
- Instagram @ruben_onsu
VIVA – Ruben Onsu akhirnya klarifikasi soal dirinya yang dianggap tidak hadir di rumah duka ayah Sarwendah, Hendrik Lo, yang meninggal dunia pada 19 Juli 2025. Berita tersebut ramai diperbincangkan, bahkan menimbulkan opini negatif di kalangan warganet. Namun, Ruben Onsu akhirnya memberikan klarifikasi dan membantah tudingan tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan itu, mantan suami Sarwendah tersebut menegaskan bahwa dirinya memang datang ke rumah duka, meski tidak langsung pada hari itu karena sedang berada di luar kota untuk urusan pekerjaan. Saat kabar duka diterima, ia berada di Bali dan berusaha secepat mungkin pulang ke Jakarta. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Ruben Onsu
- IG @ruben_onsu
“Disini saya jelaskan kalau kemarin saya menerima kabar alm yeye (panggilan akrab ayah Sarwendah) tidak ada posisi saya sedang bekerja di Bali dan saya menerima kabar dari onyo. Lalu saya meminta tim untuk dicarikan ticket lebih cepat pulang nya krn keberangkatan saya ke Bali PP, tp tidak dpt ticket untuk di majukan jam nya. Pesawa kepulangan saya jam 21.30 WITA dan delay menjadi 22.30 WITA, saya tiba di Jakarta jam 23.30 wib saya taro barang2 dulu lalu kerumah dan saya ke Rumah duka jam 00.45 wib disana bertemu dengan denis anak yeye yg paling bontot,” jelas Ruben Onsu yang dikutip dari akun Instagramnya @sarwendah29 pada Minggu, 20 Juli 2025.
Ia merasa kecewa karena beberapa media justru menulis judul yang dianggapnya merugikan, apalagi di momen duka. Ruben mengaku selama ini sering diam ketika ada berita miring tentang dirinya, namun kali ini ia merasa perlu meluruskan.
“Saya tahu kalian perlu view tp liat dulu suasana nya, ini saat lagi berduka masih aja tidak ada hati dan pikiran nya. Saya selama ini diam jika ada pemberitaan saya tp semakin kesini semakin bebas kalian untuk menggiring tulisan jahat yg merugikan. Mau apalagi kalian, semua sudah kalian hancurkan??” tulisnya.
Ruben juga menegaskan bahwa ia memahami media membutuhkan judul yang menarik, tetapi ia meminta agar etika tetap dijaga. Menurutnya, tayangan atau headline yang menyesatkan hanya akan merusak reputasi orang lain.
“Ini untuk semua media yg terkadang sudah mulai bebas menayangkan apapun dgn tempel foto lalu buat judul merugikan org lain untuk kepentingan view,” lanjut Ruben.
Di akhir tulisannya, Ruben menyampaikan permintaan maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, tetapi ia menegaskan bahwa dirinya hanya ingin meluruskan informasi yang tidak benar. Ia juga menunggu itikad baik dari media yang sudah membuat judul menyesatkan.
