Vadel Badjideh Jadi Rajin Ngaji Selama di Penjara, Ngarep Jadi Kiai Usai Keluar Bui

Vadel Badjideh
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – Proses hukum terhadap Vadel Badjideh masih berjalan sampai sekarang. Vadel kembali menjalani persidangan atas kasus dugaan asusila anak di bawah umur di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 23 Juli 2025.

Disebut Beli Obat Aborsi Buat Anak Nikita Mirzani, Begini Respons Pihak Vadel Badjideh

Vadel Badjideh sebagai terdakwa menjalani sidang dengan agenda mendengar keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Kuasa hukum Vadel Badjideh, Oya Abdul Malik, turut membagikan kabar terkini sang klien. Menurut Oya, Vadel ingin masalah ini cepat selesai agar bisa beraktivitas seperti biasa lagi. 

Zulkarnaen Tony Tersandung Kasus Judol, Dituntut 9 Tahun Penjara Karena Banyak Ngeles!

“Curhatnya gak ada sih, ya pengin cepat-cepat selesai supaya bisa beraktivitas lagi. Supaya bisa menjalani hobinya lagi,” kata Oya Abdul Malik di PN Jakarta Selatan. 

Di dalam bui, Vadel kini tengah asyik menjalani hobi-hobi positifnya. Mulai dari olahraga hingga rajin mengaji.

Institusi Dikhianati, Polisi Ini Gasak 4 Senjata Api, Begini Nasibnya di Pengadilan

“Sekarang dia lagi hobi badminton. Siapa tahu keluar jadi atlet atau kiai,” ungkapnya.

Menurut Ade, Vadel kini jadi rajin membaca Alquran. Bahkan, mantan kekasih Lolly itu sudah hafal satu ayat Alquran. Sehingga, sang pengacara menyimpulkan bahwa Vadel kini sudah berubah lebih baik.

“Dia sudah menghafal Al-Baqarah ayat terakhir. Itu sempat dites sama JPU tanpa membawa Alqurannya. Berhasil dibacakan. Lebih baik lah,” kata dia. 

Ade lebih lanjut menceritakan, Vadel mengalami perubahan yang cukup signifikan. Terlebih di penjara, hanya pada Tuhan saja, dia bisa berserah.

“Sangat (berubah). Kalau sudah ‘pesantren’ nggak punya pilihan ya. Ya, ke siapa lagi kalau bukan ke Tuhannya,” tuturnya.

Dari situ, menurut sang pengacara, banyak hal positif yang terjadi pada Vadel Badjideh selama di penjara. 

“Rambut tidak gondrong, lebih bersih, lebih gemuk, lebih sehat, lebih terawat, dan pola pikirnya lebih dewasa,” pungkas Oya Abdul Malik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya