Bupati Pati Tiba-tiba Ungkap Kekecewaan pada Happy Asmara

Happy Asmara
Sumber :
  • IG @happy_asmara77

Jakarta, VIVA – Bupati Pati, Sudewo, mendadak meluapkan kekecewaannya kepada pedangdut Happy Asmara. Hal itu diungkapkan dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @feedgramindo.

Polemik Pemakzulan Bupati Pati, DPR Bicara Aturan Hukumannya

Dalam klip tersebut, Sudewo menjelaskan bahwa Happy Asmara batal tampil secara mendadak. Pemberitahuan itu, menurutnya, disampaikan hanya lewat pesan singkat WhatsApp pada malam hari sebelum acara. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

"Happy Asmara itu semalam WhatsApp, katanya ada acara mendadak di Jakarta yang harus diikuti," ujar Bupati Pati, Sudewo, dalam unggahan akun tersebut, dikutip Jumat 15 Agustus 2025. 

Polemik Bupati Pati Sudewo Jadi Perhatian Prabowo, Kena Teguran Keras!

Ia menambahkan, pembatalan tersebut membuatnya kecewa lantaran kehadiran pelantun "Rungkad" itu sudah dipublikasikan secara luas kepada masyarakat untuk acara yang dijadwalkan pada 5 September 2025 mendatang.

"Ya, saya juga kecewa, sudah dipublikasi, ternyata nggak bisa," sambungnya.

Mensesneg Ungkap Pesan Prabowo soal Polemik Bupati Pati Sudewo

Sebagai langkah pengganti, Sudewo menyebut pihaknya sedang mengupayakan untuk mengundang penyanyi Denny Caknan. Meski begitu, ia belum bisa memastikan sebelum ada kesepakatan resmi.

"Kami ini sedang berusaha menghubungi Denny Caknan untuk tampil 5 September. Tapi saya juga belum bisa memastikan, saya pastikan dulu ada perjanjian hitam di atas putih. Kalau sudah ada, bisa, baru kami sampaikan," jelasnya.

Namun, pernyataan tersebut justru menjadi bumerang. Alih-alih menuai simpati, warganet ramai-ramai membela Happy Asmara dan mengkritik sang Bupati.

"Fix Happy menjaga nama baiknya," kata netizen.

"Dia bilang kecewa sama Happy Asmara, padahal dia lah sumber kekecewaan banyak orang," sahut yang lain.

"Cuma gara-gara nggak hadir jadi kecewa. Lebih kecewa rakyat terhadap arogansi anda," kata warganet.

Kemarahan sebagian masyarakat Pati terhadap Sudewo memang bukan hal baru. Sebelumnya, ia menuai protes lantaran mengatakan akan menghadapi puluhan ribu orang yang menentang kebijakannya. Salah satunya, kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen yang akhirnya dibatalkan setelah menuai gelombang penolakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya