Menyikapi Krisis Palestina-Israel, Fedi Nuril: Saya Kecewa...

Fedi Nuril
Sumber :
  • IG @fedinuril

VIVA – Aktor kenamaan Fedi Nuril, yang selama ini dikenal vokal terhadap isu-isu kemanusiaan, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia menyampaikan kritik pedas terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, 23 September 2025. Melalui unggahan di media sosialnya, Fedi menyatakan kekecewaannya atas substansi pidato yang dinilainya tidak cukup tegas dalam menyikapi krisis di Palestina.

Evaluasi Program MBG, Prabowo Instruksikan Kepala BGN Lakukan Ini

Kritik Fedi Nuril tersebut berawal dari transkrip pidato Presiden Prabowo yang diunggahnya. Fedi menyoroti beberapa poin krusial, terutama terkait penggunaan bahasa yang dianggapnya terlalu diplomatis dan tidak langsung menyebut Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penderitaan di Gaza. 

Ia menyoroti bagaimana genosida yang dilakukan Israel telah menyebabkan situasi kemanusiaan yang sangat memilukan, namun Prabowo tidak secara eksplisit menunjuk Israel dalam pidatonya.

Prabowo Gelar Ratas di Kertanegara Minggu Malam, Ini yang Dibahas

"Saya sangat kecewa Bapak @prabowo tidak menyebut langsung Israel sebagai penyebab “catastrophic situation” (bencana) di Gaza dengan melakukan genosida, penyebab warga tidak bersalah menangis minta tolong dan diselamatkan, penyebab trauma dan kelaparan," tulis Fedi Nuril di X, dikutip Kamis 25 September 2025.

Prabowo Instruksikan Jajarannya Evaluasi Seluruh Bangunan Ponpes di Indonesia

Sorotan Fedi Nuril juga tertuju pada pernyataan Prabowo yang menekankan perlunya menjamin keselamatan dan keamanan Israel, di samping perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. Dalam pidato tersebut, Prabowo mengatakan bahwa Palestina memang harus merdeka tetapi keselamatan dan keamanan Israel juga patut diperjuangkan.

"Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, kita harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita dapat memiliki perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan," kata Prabowo dalam pidatonya.

Pernyataan tersebut memicu keberatan dari Fedi Nuril. Ia mempertanyakan logika dan etika di balik ajakan untuk "mengakui dan menghormati" sebuah negara yang dianggapnya melakukan genosida. 

"Bagaimana mungkin kita punya hati untuk 'mengakui dan menghormati' sebuah negara yang pemerintahnya melakukan genosida?” tulis Fedi Nuril.

Lebih jauh, Fedi Nuril menuntut agar para pemimpin Israel, khususnya Benjamin Netanyahu dan para pendukungnya, harus segera diganti. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya