Film Oppenheimer Dikecam Gara-gara Adegan Seks Sambil Pegang Kitab Suci
- Truscoop
India – Sebuah adegan seks dalam film yang sangat ditunggu-tunggu tahun ini, yaitu Oppenheimer telah dikecam oleh pejabat India yang mengklaim bahwa adegan tersebut adalah "serangan pedas terhadap agama Hindu."
Drama biografi ini bercerita tentang fisikawan legendaris yang dikenal sebagai Bapak Bom Atom, J. Robert Oppenheimer dan sekelompok ilmuwan yang tengah menyelesaikan Proyek Manhattan, yang memuncak dengan pemboman Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada 6 Agustus 1945 dan mengakhiri perang dunia kedua.
Dalam film tersebut, Robert Oppenheimer (yang diperankan oleh Cillian Murphy) dan Jean Tatlock (diperankan oleh Florence Pugh) melakukan hubungan seksual sampai Jean berjalan ke rak buku dan mengambil Salinan kitab "Bhagavad Gita" dan meminta Murphy untuk membacanya.
Film Oppenheimer
- Istimewa
Oppenheimer kemudian membaca kalimat di dalam kitab yang bertuliskan, "Saya menjadi Kematian, seorang perusak dunia," saat keduanya melanjutkan hubungan seksual.
Kalimat itu dikatakan seperti yang dipikirkan Oppenheimer di kehidupan nyata saat bom nuklir pertama meledak.
Ribuan orang India berbondong-bondong untuk menonton film tersebut saat pemutaran perdana minggu lalu, tetapi banyak dari mereka mulai memprotes di media sosial segera setelah adegan tersebut, dilansir dari New York Times, Senin, 24 Juli 2023.
“Telah menjadi perhatian kami bahwa film Oppenheimer berisi adegan yang membuat serangan pedas terhadap Hinduisme,” tulis Uday Mahurkar, komisaris informasi untuk Pemerintah India, kepada sutradara film tersebut, Christopher Nolan.
“Sesuai laporan media sosial, sebuah adegan dalam film tersebut menunjukkan seorang wanita (membuat) seorang pria membacakan 'Bhagwad Geeta' dengan lantang sambil melupakannya dan melakukan hubungan seksual.”
“Dia memegang kitab Bhagwad Geeta di satu tangan, dan tangan lainnya tampaknya menyesuaikan posisi organ reproduksi mereka,” lanjut tweet itu.
"Bhagwad Geeta adalah salah satu kitab suci Hindu yang paling dihormati. Geeta telah menjadi inspirasi bagi sanyasis, brahmachari, dan legenda yang tak terhitung jumlahnya yang menjalani kehidupan pengendalian diri dan melakukan perbuatan mulia tanpa pamrih.”
Mahurkar menambahkan bahwa dia tidak memahami motivasi dan logika di balik adegan yang tidak perlu dalam kehidupan seorang ilmuwan ini dan menganggapnya sebagai serangan langsung terhadap kepercayaan agama dari satu miliar umat Hindu yang toleran.