Film 1 Kakak 7 Ponakan Libatkan Bayi Usia Satu Minggu, Sutradara Sampe Datengin Bidan ke Lokasi Syuting

Konferensi Pers Trailer Film 1 Kakak 7 Ponakan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

Jakarta, VIVA – Film drama terbaru karya Yandy Laurens berjudul 1 Kakak 7 Ponakan merilis trailer resminya. Terlihat dari cuplikan yang membuat penasaran itu, cerita film ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, di mana ada banyak anggota dalam satu keluarga.

Salah satunya yang mencuri perhatian adalah peran seorang bayi dalam keluarga yang akhirnya dipimpin oleh Moko (Chicco Kurniawan). Di situ, bayi terlihat menangis beberapa kali untuk menyempurnakan jalannya cerita. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

Di balik proses syutingnya, ternyata banyak kejadian menarik untuk bisa mengambil adegan yang natural bersama seorang bayi. Sang sutradara mengaku sudah mengantisipasi bagaimana keadaan di lokasi syuting sejak menulis naskahnya.

"Pertama menuliskan skenario ini kan saya udah membayangkan gimana mewujudkannya dan ada bayi (usia) 1 minggu, 3 bulan, new born juga. Karena saya sudah punya 2 anak, saya bersama Mita berusaha nge-treat ini syuting tapi anaknya kita sendiri," kata Yandy Laurens dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 16 Desember 2024.

Film 1 Kakak 7 Ponakan

Photo :
  • VIVA.co.id/Aiz Budhi

Agar proses syuting berjalan lancar dan menjamin keamanan bayi yang menjadi aktor dalam film ini, Yandy Laurens sampai mendatangkan seorang bidan sebagai pengawas di lokasi. Bidan tersebut menjadi tempat konsultasi para kru soal bagaimana mengatur waktu dan suasana yang tepat untuk bayi di lokasi syuting.

"Pertama yang kita hubungi, supervisor untuk bekerja sama dengan baik. Kita bekerja dengan bidan yang sangat kredibel. Jadi waktu mau syuting adegannya di rumah, rumahnya kita buat day for night jadi rumahnya dibungkus pakai kain raksasa di mana-mana," jelasnya.

Selain itu, udara di area lokasi syuting dibuat sebersih mungkin termasuk dengan menggunakan air purifyer. Mengingat anak bayi sangat sensitif terhadap udara kotor apalagi jika terdapat asap rokok, maka Yandy Laurens mengupayakan agar lingkungan di sekitar lokasi syuting bersih dengan tujuan tidak membahayakan bayi.

Alasan Sepasang Kekasih Buang Bayi di Cakung, Takut Keluarga Tahu Hubungan Gelap-Tak Mampu Biayai

"Jadi suhunya approved sama bidannya. Jadi, suhu di ruang tunggu bayi yang clean, di set sama clean-nya. Semua kru pakai masker kalau ada bayi. Saat di set kalau ada bayi semua kru keluar," papar Yandy.

Termasuk ketika membutuhkan adegan bayi menangis, Yandy Laurens tidak mau memaksakan apalagi sengaja membuat bayi tersebut mengeluarkan air mata. Ia konsultasi pada bidan yang bertugas kapan kira-kira waktu yang tepat untuk seorang bayi menangis. Proses rekaman pun dimulai ketika bayi itu mulai mengeluarkan suara tangisannya

Bayi Dibuang di Cakung, Ada Surat Isinya 'Jangan Dibawa ke Panti Asuhan, Nanti Diambil Kembali'

"Kalau butuh adegan bayi nangis, kita cuma punya kesempatan 5 menit setiap 2 jam. Setiap kebutuhan interval kayak mau nyusu. Jadi, menurut bidan juga bayi normalnya masuk akal nangis 5 menit. Itu sambil disiapin, jadi saat persiapan itu semua set, kamera roll, nunggu (nangis),” ujarnya.

Penjelasan Marshanda Soal Adegan Tampar Ariel Tatum: Manusiawi Sih, Sangat Wajar!
Salah satu tersangka kasus sindikat perdagangan bayi

Kasus Perdagangan Bayi ke Singapura, Jual Lewat FB dan Dipesan Sejak Kandungan

Kesepakatan pun dibuat setelah bayi lahir, orang tua akan menerima Rp 10 juta dari pelaku.

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2025