Tak Cuma Keren, Ini Bisnis Mentereng Calon Suami Nikita Willy
- instagram.com/indpriw/
VIVA – Kabar bahagia datang dari pesinetron Nikita Willy. Pesinetron cantik tersebut dikabarkan akan menggelar pernikahan dengan sang kekasih, Indra Priawan Djokosoetono pada akhir pekan ini, Sabtu 16 Oktober 2020.
Pernikahan Nikita Willy dan Indra Priawan awalnya akan digelar pada hari Minggu 11 Oktober 2020 lalu. Pernikahan tersebut rencananya akan berlangsung di salah satu hotel di Jakarta.
Namun, karena di Jakarta sedang diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada hari Minggu tersebut, maka pernikahan Nikita dan Indra akhirnya ditunda.
Kabar bahagia ini membuat sejumlah publik penasaran dengan sosok Indra Priawan. Indra sendiri merupakan salah satu bos dari transportasi taksi terkemuka di Jakarta.
Baca juga: Doyan Traveling, Ini Potret Keren Calon Suami Nikita Willy
Tak cuma sekedar sebagai petinggi, Indra rupanya pemilik sejumlah bisnis ternama lainnya.
Berikut deretan kiprah mentereng di dunia bisnis yang menjadikan sebagi cowok keren dengan label konglomerat papan atas seperti yang dirangkum VIVA dari akun LinkedIn dan berbagai sumber:
1. Owner Blue Bird Group
Indra yang merupakan putra dari konglomerat ternama, Chandra Suharto Djokosoetono kini telah mewarisi tahta sang ayah menjadi pemilik dari Blue Bird Group sejak November 2010 silam. Telah 1 dekade berjalan, Indra pun tampak sukses menelanjutkan roda bisnis keluarganya tersebut.
2. Owner Esre Denim
Pundi-pundi Indra pun makin mentereng dengan statusnya sebagai owner Esre Denim. Seperti yang telah diketahui, Esre Denim adalah bisnis yang bergerak dalam produk denim lokal.
3. Co-owner Maskoolin
Tak cuma hanya sukses menjalankan bisnis taksinya, Indra juga berperan sebagai petinggi perusahaan e-commerce fashion khusus pria, bernama Maskollin. Indra sudah mengemban posisi tersebut sejak 2015 hingga sekarang.
Begini Tanggapan Nikita Willy saat Dijuluki Sebagai 'Ibu Soft Spoken'
Nikita Willy menanggapi julukan 'ibu soft spoken' dari netizen. Ia mengungkapkan alasannya sulit bersikap tegas dengan nada tinggi.
