Tompi Kritik Program Detektor COVID-19 Pemkot Makassar

Dr Tompi
Sumber :
  • Instagram @dr_tompi

VIVA – Setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kali ini giliran dr. Tompi yang mengkritik Program Detektor COVID-19 yang diluncurkan Pemerintah Kota Makassar beberapa waktu lalu.

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

Kritikan tersebut diungkapkan dokter sekaligus musisi itu lewat akun Twitter pribadinya, @dr_tompi, Senin, 12 Juli 2021 kemarin.

Pria bernama lengkap dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE itu mengatakan bahwa program tersebut perlu ditelaah ulang. Hal ini karena program itu diketahui belum sesuai dengan kaidah medik.

Kadinkes Klaim 38 Kasus Covid di Jakarta Tahun Ini Telah Sembuh

Tak hanya itu, pria berusia 41 tahun ini menyebut, walaupun program tersebut lahir dari sebuah niat yang baik, namun tetap harus dilakukan dengan tata cara yang benar dan mengikuti kaidah medik yang tepat.

"Program detektor covid MAKASAR, sepertinya perlu ditelaaah ulang. Niat baik perlu diselenggarakan dengan tata cara benar dan mengikuti kaidah medik yg tepat. Tolong lah tuan2 di Makasar...," tulisnya, dikutip VIVA, Selasa, 13 Juli 2021.

Melonjak Tajam! COVID-19 Tembus 6.000 Kasus Aktif di India, 65 Meninggal

Sebagai informasi, Program Detektor COVID-19 merupakan program Pemkot Makassar untuk mendata warga yang terpapar virus corona dengan mendatangi warga dari rumah ke rumah.

Masyarakat lantas khawatir akan sterilisasi tim Detektor COVID-19 yang masuk ke rumah warga. Apalagi tim tersebut telah mendatangi banyak rumah dan bertemu dengan banyak orang.

IDI Makassar juga telah mengkritik cara kerja tatap muka tim tersebut dan meminta program ini dibenahi terlebih dahulu. Salah satunya, diusulkan bahwa tim Detektor COVID-19 sebaiknya tak perlu sampai masuk ke dalam rumah warga,

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

KPK menyatakan penyelidikan pengadaan kuota internet gratis menjadi bagian penyelidikan dugaan korupsi terkait Google Cloud di Kemendikbudristek.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025