Tompi Kritik Program Detektor COVID-19 Pemkot Makassar

Dr Tompi
Sumber :
  • Instagram @dr_tompi

VIVA – Setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kali ini giliran dr. Tompi yang mengkritik Program Detektor COVID-19 yang diluncurkan Pemerintah Kota Makassar beberapa waktu lalu.

Bandara Soekarno Hatta Perkuat Pengawasan Usai Lonjakan Covid-19 di Negara Tatangga

Kritikan tersebut diungkapkan dokter sekaligus musisi itu lewat akun Twitter pribadinya, @dr_tompi, Senin, 12 Juli 2021 kemarin.

Pria bernama lengkap dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE itu mengatakan bahwa program tersebut perlu ditelaah ulang. Hal ini karena program itu diketahui belum sesuai dengan kaidah medik.

Ada 15 Orang di Jaksel Positif Covid-19 Sepanjang Tahun 2025

Tak hanya itu, pria berusia 41 tahun ini menyebut, walaupun program tersebut lahir dari sebuah niat yang baik, namun tetap harus dilakukan dengan tata cara yang benar dan mengikuti kaidah medik yang tepat.

"Program detektor covid MAKASAR, sepertinya perlu ditelaaah ulang. Niat baik perlu diselenggarakan dengan tata cara benar dan mengikuti kaidah medik yg tepat. Tolong lah tuan2 di Makasar...," tulisnya, dikutip VIVA, Selasa, 13 Juli 2021.

Kasus Covid-19 Naik di Asia, Puan: Pemerintah Harus Tingkatkan Kapasitas Testing dan Pelacakan

Sebagai informasi, Program Detektor COVID-19 merupakan program Pemkot Makassar untuk mendata warga yang terpapar virus corona dengan mendatangi warga dari rumah ke rumah.

Masyarakat lantas khawatir akan sterilisasi tim Detektor COVID-19 yang masuk ke rumah warga. Apalagi tim tersebut telah mendatangi banyak rumah dan bertemu dengan banyak orang.

IDI Makassar juga telah mengkritik cara kerja tatap muka tim tersebut dan meminta program ini dibenahi terlebih dahulu. Salah satunya, diusulkan bahwa tim Detektor COVID-19 sebaiknya tak perlu sampai masuk ke dalam rumah warga,

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ngamuk kepada Suporter Persikas Subang

COVID-19 Kembali Masuk Jawa Barat, Ini Kata Dedi Mulyadi

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan adanya enam kasus baru COVID-19 yang tersebar di empat kabupaten: Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu.

img_title
VIVA.co.id
5 Juni 2025