Waspada Kemakan Hoaks Video AI, dr Tirta: Walaupun Gelarnya Dokter Belum Tentu yang Diomongin Benar!

dr Tirta
Sumber :
  • YouTube Denny Sumargo

Jakarta, VIVA – Grace Tahir mengunggah video ke channel YouTube miliknya yang menampilkan dirinya tengah berbincang dengan dokter Tirta, salah satu dokter terkenal di Indonesia. Dalam konten Podcast YouTube itu, dokter Tirta awalnya berbicara mengenai bolehkan seorang dokter melakukan kegiatan endorse. Diungkap dokter Tirta, seorang dokter bisa melakukan kegiatan endorse asalkan menghapus gelar dokternya di media sosial.

AI Akan Hapus Banyak Pekerjaan 'White Collar'! Peringatan Mengerikan dari Bos ChatGPT

"Makanya dari IDI selalu ada pasal yang terakhir yang gak dibaca. Wartawan itu kan tanyanya 'Dokter boleh endorse gak?' Terus digoreng 'Dokter tidak boleh endorsement'. Dokter itu boleh asal dia melepaskan title dr (dokter)-nya itu di Medsos. Pada dasarnya adalah aturan bermedsos itu bisa ditanyakan," kata dokter Tirta dikutip Selasa, 31 Desember 2024. 

Namun, seiring berkembangnya teknologi khususnya perihal penggunaan AI, dr Tirta mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati perihal teknologi AI yang disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu. 

6 Profesi Ini Bakal Musnah Digerus Robot dan AI, Siap-siap Banting Setir!

dr Tirta mengungkap dirinya sempat jadi korban penyalahgunaan AI. Videonya diedit oknum seolah-olah tengah berjualan obat pelangsing. dr Tirta berharap, masyarakat bisa berpikir kritis agar tidak mudah termakan berita bohong atau hoaks.

"Nah tapi sekarang pintar AI, jadi videonya dokter itu diedit seolah-olah promosi obat pelangsing, madu, dan judi. Dan itu ada aplikasinya. Harusnya kalau critical thinking, orangkan mikir 'Dokter Tirta mana mungkin jual obat pelangsing'," kata dokter Tirta.

Gen Z Ogah Jadi 'Budak AI', Ini 5 Profesi Jadul yang Banyak Diincar Anak Muda

"Jadi kenapa hoaks itu bisa berjalan karena critical thinking-nya gak ada. Walaupun gelarnya dokter belum tentu apa yang diomongin benar," tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, dr Tirta juga menekankan pentingnya kolaborasi di antara sesama dokter.

"Orang pintar yang personal branding-nya jago pasien akan nyari. Pasien itu lebih senang nyari dokter yang komunikatif, daripada kita berkompetisi lebih baik kita berkolaborasi," kata dr Tirta. 

Tata Consultancy Services (TCS)

Industri IT Terus Terguncang, 12.000 Karyawan Kena PHK Tersingkir karena AI

Tata Consultancy Services akan memangkas 12.200 pekerjaan karena dampak AI dan pasar yang lesu, meski tetap menjamin layanan ke klien tetap berjalan optimal.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025