Fiersa Besari Buka Suara Soal Dua Pendaki Wanita Meninggal Dunia di Puncak Carstensz: Sempat Terjebak
- VIVA/Aman Hasibuan
Timika, VIVA – Seorang musisi sekaligus penulis, Fiersa Besari baru-baru ini buka suara soal kejadian dua pendaki wanita yang meninggal dunia di Puncak Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya, Papua.
Dua pendaki wanita tersebut adalah Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono. Dalam unggahan Instagram pribadinya, Fiersa Besari menceritakan terkait Lilie dan Elsa.
Fiersa Besari
- IG @fiersabesari
Pria berusia 41 tahun itu mengungkapkan bahwa ia tergabung dalam tim dan operator tur yang berbeda dengan Lilie Wijayanto dan Elsa Laksono.
Lilie dan Elsa diketahui berangkat satu helikopter dengan Saroni dan Lody Hidayanto pukul 07.16 WIT. Sedangkan, Fiersa bersama Furky Rahmi Syahroni dan Indira Alaika berangkat naik helikopter pukul 07.34.
Fiersa Besari mengungkapkan bahwa tragedi yang menimpa Lilie dan Elsa sempat terjebak di area tebing sebelum alami hipotermia dan meninggal. Perlu diketahui, hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis.
"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV," tulis keterangan unggahan Instagram @fiersabesari dikutip VIVA Senin, 3 Maret 2025.
Penyanyi lagu Runtuh ini berusaha melakukan kontak ngontak korban yang terjebak. Hingga akhirnya tiga korban selamat berhasil dijemput oleh para relawan.
"Kaget dan sedikit, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan--baik lokal ataupun internasional--pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," tambah keterangan tersebut.
Sebagai tambahan informasi, Fiersa mengungkapkan rasa dukanya melalui media sosial dengan mengirimkan simbol hati patah, menandakan kesedihan mendalam atas kejadian tersebut.
Fiersa dan anggota tim lainnya berhasil selamat dan saat ini berada dalam kondisi baik. Tragedi ini menjadi pengingat akan risiko dan tantangan yang dihadapi dalam pendakian gunung, terutama di medan ekstrem seperti Puncak Carstensz.